Cari di Blog Ini

Senin, 24 Desember 2012

Teori Penyebaran Habitat Hewan Di Indonesia

Cendrawasih
Bagi para penggemar atau yang berkecimpung pada bidang Zoogeografi di Indonesia pasti sudah mengenal keberadaan Garis Wallace, Garis Weber, dan Garis Lydekker. Ketiga garis maya tersebut merupakan tanda pemisah penyebaran habitat hewan di Indonesia. Setiap wilayah yang dipisahkan oleh ketiga garis itu memiliki ciri khas yang tidak sama. Misalnya gajah liar hanya ditemukan di pulau Sumatera, Anoa di pulau Sulawesi, burung Cendrawasih di pulau Papua, dan masih banyak contoh-contoh lain yang bisa disebutkan. Masing-masing garis maya pemisah penyebaran binatang itu diberi nama sesuai nama penemu atau orang yang pertama kali membicarakannya, yaitu Alfred Russel Wallace, Max Weber, dan Richard Lydekker.

Binatang-binatang yang berada di sebelah barat Garis Wallace lebih memiliki kemiripan dengan kaum binatang dari daratan Asia. Sementara itu binatang-binatang yang bermukim di pulau Papua (Irian) dan sekitarnya memiliki kesamaan dengan jenis-jenis binatang di benua Australia. Sedangkan jenis hewan yang berada di pulau Sulawesi dan sekitarnya juga punya ciri-ciri tersendiri yang tidak sama dibanding hewan-hewan di kedua kawasan yang sudah disebut tadi. Demikian juga binatang yang berada di kawasan yang diapit oleh Garis Weber dan Garis Lydekker memiliki ciri tersendiri juga. Orang pun jadi bertanya, bagaimana hal itu bisa terjadi?

Untuk menjelaskan terjadinya ketidak-samaan species pada masing-masing kawasan yang dipisahkan oleh ketiga garis maya tersebut adalah dikarenakan terjadinya naik turunnya permukaan air laut yang terjadi pada ribuan bahkan jutaan tahun lalu di kepulauan Indonesia. Sehingga ada yang menggambarkan adanya daratan atau pulau yang tenggelam dan selang beribu tahun kemudian timbul lagi di permukaan laut karenanya.

Pada saat daratan Eropa dilanda penurunan suhu yang sangat drastis pada zaman Pleistocen (± dua juta tahun yang lalu), diduga sebagai penyebabnya adalah meredupnya matahari sehingga panasnya banyak berkurang, kawasan Kutub Utara benar-benar menjadi kap es raksasa. Akibatnya air laut yang sangat banyak di samudera Atlantik dan samudera Pasifik tersedot ke Kutub Utara. Orang menyebut masa itu sebagai zaman es.

Permukaan air laut di Indonesia diceritakan mengalami penurunan hingga 70 meter. Selat Malaka, Selat Karimata, dan Laut Jawa menjelma menjadi dataran kering. Daratan itu dikenal sebagai Sunda Plateau. Tentu saja kondisi ini membuat Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan jadi menyatu dengan daratan Asia. Hal inilah yang member kesempatan bagi binatang-binatang di benua Asia bisa menyeberang ke ketiga pulau itu. Pada zaman es itu juga telah membuat pulau Papua (Irian) menjadi tersambung dengan benua Australia yang kemudian disebut sebagai Sahul Plateau. Akibatnya banyak juga kaum binatang di daratan Australia yang sempat menyeberang ke pulau Papua itu.

Sebelum adanya zaman e situ, daratan Australia memang sudah menjadi benua yang tersendiri sehingga selama jutaan tahun kaum binatangnya berkembang dengan ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan kaum binatang di daratan Asia dan Sunda Plateau. Meskipun sebelumnya, pada awal zaman Mesozoicum (± 300 juta tahun yang lalu), benua ini dan pulau Papua pernah menjadi satu dengan Malay Archipelago, India Selatan, Afrika Tengah, dan Amerika Selatan. Wilayah-wilayah yang menyatu itu dikenal dengan sebutan Gondwana. Seratus juta tahun kemudian Gondwana ini terpecah-belah. Kabarnya, penyebabnya belum diketahui. Benua Australia terpisah tersendiri, demikian juga kepulauan Maluku dan sekitarnya menjadi pecahan daratan atau pulau-pulau kecil yang mengalami timbul-tenggelam akibat pasang-surut air laut pada zaman es hingga zaman panas kemudian.

Saat zaman es berakhir (kira-kira 900 ribu tahun yang lalu), matahari kembali meningkat panasnya secara drastis pula. Ini menyebabkan kap es raksasa di Kutub Utara banyak meleleh menjadi air kembali yang lalu membanjiri kawasan laut yang sebelumnya sempat mejadi dataran kering. Demikian juga yang terjadi pada kawasan laut di kepulauan Indonesia. Pulau-pulau itu pun menjadi terpisah-pisah seperti yang kita lihat sekarang ini. Sejak saat itu kaum binatang yang sudah terlanjur menempati masing-masing pulau tidak bisa menyeberang kemana-mana lagi. Dan akhirnya berkembang secara tersendiri sesuai daerah habitatnya.

Jumat, 07 Desember 2012

Bis Sekolah Lampung Utara Diresmikan Dishub

Dishub Lampura Launching Bis Sekolah

Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Lampung Utara me-launching bus sekolah, Kamis (6/12). Peluncuran bus yang dikhususkan bagi siswa ini, dilakukan secara simbolis oleh Bupati Lampung Utara, Zainal Abidin.

Pada peluncuran dihadiri oleh pimpinan satuan kerja perangkat serta beberapa anak sekolah, yang rencananya akan mencoba kendaraan tersebut.

Menurut Zainal, bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada warga yang kurang mampu, khususnya bagi pelajar. "Bis ini untuk memotivasi belajar siswa," jelasnya.

lampung.tribunnews.com

Jumat, 23 November 2012

Kiat Menyusun Proposal

Proposal
Proposal sebenarnya media penghubung untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan antara satu pihak dengan pihak lain (sponsor). Meski membuat proposal tidak seperti menulis surat resmi biasa, ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan. Pertama, proposal sebaiknya dibuat oleh orang yang menguasai dan memahami masalah. Pasalnya, proposal bukan produk khayalan atau fiktif, melainkan produk nyata yang dibuat berdasarkan gagasan, data, dan prediksi yang rasional.

Kedua, proposal perlu didukung pesan yang optimis. Agar proposal diterima atau setidaknya dipertimbangkan, pilih kata-kata yang sedikit persuasif, tanpa mengurangi keresmian proposal tersebut. Selain itu, karena berisi gagasan maka proposal akan lebih bagus jika dilampiri berbagai dokumen pendukung.

Ketiga, meski bersifat resmi kemasan proposal perlu disusun secara istimewa agar pihak penerima proposal tertarik membacanya. Cantumkan nama lembaga dan orang yang bertanggung jawab atas diterbitkannya proposal tersebut untuk legitimasi.

Siap membuat proposal sekarang? Ini skemanya:

1. Judul Proposal
Memberitahukan isi dalam beberapa kata untuk menarik perhatian pembaca proposal.

2. Isi Proposal
Tak perlu menuliskan banyak hal dalam rangkaian kata indah sehingga menghasilkan proposal yang tebal. Buat to the point dan batasi proposal menjadi beberapa hal dengan tampilan isi yang disesuaikan.

3. Pendahuluan
Bagian ini berisi latar belakang kegiatan dan alasan yang mendasari kegiatan berlangsung. Sertakan sedikit profil lembaga Anda. Buat maksimal dalam 3 paragraf.

4. Tujuan
Berisi tujuan mengapa kegiatan diadakan. Maksimal 1 paragraf.

5. General Information
Isinya informasi umum yang perlu diketahui pihak perusahaan terkait kegiatan yang diajukan. Terdiri dari tempat dan waktu kegiatan, sasaran kegiatan, dan target peserta kegiatan.

6. Acara
Berisi acara-acara yang akan ada dalam kegiatan. Misalnya, games, talkshow, doorprize, dan lain-lain.

7. Pengisi Acara
Menyebutkan siapa saja yang akan mengisi acara. Mulai dari MC, pemateri, narasumber, tokoh, artis, atau mugkin pejabat politik.

8. Anggaran
Tidak perlu ditampilkan secara detail. Cukup tampilkan hal-hal umum saja yang sudah diakumulasikan.

9. Kategori Sponsor
Tampilkan bagian ini dalam bentuk tabel yang mudah dibaca dan dipahami sehingga pihak perusahaan tidak banyak menghabiskan waktu untuk membolak-balikkan halaman.

10. Paket Sponsor
Ini adalah bagian yang menampilkan tawaran kerja sama yang bersifat lebih bebas dan biasanya untuk jumlah kecil. Anda bisa menawarkan paket ini ke beberapa perusahaan yang berbeda. Jelaskan paket yang didapat sponsor apa saja, sesuai dengan nilai yang dia berikan.

11. Co-partnership
Ini merupakan ajuan bentuk kerja sama yang bersifat lebih bebas dan sedikit terlepas dari seputar media dan publikasi. Bentuk kerjasama tambahan ditampilkan di bagian ini, seperti pengadaan konsumsi panitia, barter promo, pemberian produk perusahaan, kerjasama jasa perusahaan, pemberian bantuan sosial untuk acara bakti sosial, dan lain-lain. Di bagian ini juga disampaikan bahwa bentuk kerjasama lain dapat dibicarakan lebih lanjut.

12. Penutup
Tuliskan harapan dan keyakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat dan akan berhasil. Ucapkan terima kasih kepada pembaca proposal.

13. Contact Person
Cantumkan alamat, email, dan nomor telepon yang bisa dihubungi agar proposal bisa ditindaklanjuti. Usahakan nomor handphone lebih dari satu orang dengan provider berbeda.

kompas.com

Rabu, 14 November 2012

23.473 KK di Lampung Utara Belum Memiliki Jamban

Jamban
23.473 KK di Lampura Belum Memiliki Jamban

Jumlah warga yang sudah menggunakan jamban sebanyak 73.986 KK dari 97.459 KK. Sedangkan yang belum memiliki 23.473 KK. Jumlah ini didapat dari data Dinas Kesehatan Lampung Utara.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara, Sujarno mengatakan jumlah tersebut dari pendataan warga di 23 Kecamatan se Lampura. Dimana keluarga yang didata diambil secara acak oleh Puskesmas, dengan jumlah mencapai 97.459 KK. "Dengan kata lain, jumlah yang mempunyai jamban sekitar 75,91 persen saja," jelasnya, Kamis (8/11).

"Mereka yang belum memiliki jamban memang dari keluarga yang kurang mampu. Namun selain faktor ekonomi, ada pula faktor geografis dari lokasi tersebut. Sedangkan di beberapa daerah jamban belum merupakan kebutuhan pokok, karena mereka bisa buang air besar di kolam ikan, sekaligus memberi makan ikanya," katanya.

Dari jumlah tersebut, keluarga yang mempunyai tempat buang kotoran yang sehat baru mencapai 47.419 KK dari 97.459 KK. Dari jumlah tersebut, masih banyak warga yang belum mempunyai jamban. Akibat dengan ketiadaan kloset tersebut, bebernya, warga akan mudah terkena penyakit diare dan hepatitis A.

lampung.tribunnews.com

Kantor Penanaman Modal dan Perizinan Lampung Utara Akan Menjadi Lembaga Tersendiri

KPMP Lampura Akan Berubah Menjadi Badan

Kantor Penanaman Modal dan Perizinan (KPMP) Kabupaten Lampung Utara (Lampura) tengah berupaya untuk penguatan lembaga dari kantor menjadi suatu badan.

Besarnya keinginan itu didasari dengan telah diterbitkannya Surat Menteri No:061/3023/SJ perihal percepatan pelimpahan kewenangan perizinan dan nonperizinan berusaha di daerah kepada lembaga PTSP.

Demikian diungkapkan Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perizinan (KPMP), Putra Muda melalui Kasi Pemrosesan Perizinan, Duta Karya, Senin (12/11/2012).

Dijelaskannya, selain didasari surat menteri tersebut, juga adanya Instruksi Meneteri Dalam Negeri No: 507/3203/SJ tentang percepatan pemberian izin dan non izin berusaha, serta adanya surat edaran Gubernur Lampung nomor: 507/1116/11.06/2012 tentang efektifitas penanaman modal di daerah. "Atas dasar itulah kami berupaya agar KPMP Lampura dapat berusbah menjadi suatu badan," katanya.

lampung.tribunnews.com

Minggu, 11 November 2012

Bupati Tanggapi Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Lampung Utara

Kantor Bupati Lampung Utara
Disdik Serap Anggaran 44,7 Persen Dari APBD 2013

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Lampung Utara,berjumlah 10.188 orang. Dari jumlah itu 56 persennya adalah tenaga pendidik, sehingga anggaran yang diserap Dinas Pendidikan Lampura mencapai 44,66 persen dari total RAPBD Tahun Anggaran 2013 yang dialokasikan untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung (gaji PNS). "Mengenai besaran belanja tidak langsung selain dialokasikan untuk gaji PNS,juga dipergunakan untuk tunjangan sertifikasi dan non sertifikasi guru," kata Bupati Lampung Utara Drs.Hi.Zainal Abidin,M.M. menanggapi pemandangan umum yang disampaikan oleh Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai besarnya plafon anggaran untuk Dinas Pendidikan, pada paripurna jawaban bupati atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD tahun anggaran 2013 diruang sidang paripurna DPRD, Rabu (7/11/2012).

Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Lampura M.Yusrizal dihadiri Forkopimda setempat dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Lampura. Selanjutnya menanggapi pemandangan umum Fraksi PAN, Bupati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Utara yang relatif besar dipengaruhi oleh komoditi pertanian dan perdagangan. Laju Inflasi 0,01 persen per September 2012 adalah Laju Inflasi Nasional yang menjadi asumsi dasar dalam penyusunan APBD Lampura Tahun Anggaran 2013, sedangkan laju Inflasi Lampura pada semester I tahun 2012 adalah 1,72 persen. Mengenai pertumbuhan ekonomi melalui sektor peternakan, kata Bupati yakni melalui program pengembangan ternak dan peningkatan produksi daging. Ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam mencapai swasembada daging Tahun 2014, antara lain pengembangan kawasan peternakan berupa bibit sapi.

Pertumbuhan ekonomi melalui pasar agribisnis, Pemerintah Provinsi Lampung telah mendirikan terminal agribisnis di Lampung Selatan, dan diharapkan Kabupaten Lampung Utara juga dapat mendirikan subterminal agribisnis, karena itu diperlukan dukungan dari semua stakeholder, terang Bupati. Selain itu,komoditas kedelai merupakan salah satu dari tujuh skala prioritas sektor pertanian setelah padi dan jagung, yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009-2014. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan lokal, mengurangi impor dan tanaman kedelai yang merupakan tanaman alternatif bagi lahan sawah yang belum terjangkau irigasi.

Selanjutnya,mengenai beberapa permasalahan pertanahan yang ada di Lampura, Bupati menjelaskan, masalah area PTPN VII unit usaha Bunga Mayang dengan masyarakat telah diadakan pertemuan antara Forkopimda, masyarakat dan pihak PTPN VII, telah mengambil keputusan meminta kepada Menteri BUMN untuik melakukan pengukuran ulang terhadap areal HGU PTPN VII unit usaha Bunga Mayang sesuai dengan keinginan masyarakat. "Masalah masyarakat Desa Sawojajar dan Madukoro dengan pihak Kimal (TNI AL), telah dilakukan pertemuan antar Forkopimda dan Perwakilan Mabes TNI AL, yang mana keinginan masyarakat Desa Sawojajar, agar tanah yang telah memiliki sertifikat tanah seluas 48 Hektar dapat dikelola masyarakat. Sedangkan masyarakat Madukoro meminta agar permohonan penerbitan sertifikat tanah seluas 87 bidang yang telah didaftarkan melalui prona BPN RI dan pihak TNI AL telah berjanji untuk segera menyelesaikan masalah tersebut," terangnya lagi.

Sementara itu,dalam menanggapi pemandangan umum Fraksi PDI-P Bupati mengatakan pihaknya akan berupaya tercapainya prioritas pembangunan Kabupaten Lampung Utara yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan Optimalisasi pelaksanaannya, serta efisiensi dan efektifitas dalam penganggarannya pada APBD 2013. Jawaban ini juga sekaligus untuk menjawab saran, masukan dari Fraksi Nengah Nyappur, ujar Bupati.

www.lampungutara.go.id

Kamis, 08 November 2012

Daftar Nomor Kode Pos Kotabumi

Dibawah ini disajikan daftar nomor kode pos untuk kawasan Kotabumi, Lampung Utara.

Nama Jalan / TempatKode Pos
1- Wil.Kec. Kotabumi lainnya Kec. Kotabumi34551
2Gg. Abdul Kadir Sahid 34512
3Gg. Ahmad Akuan 34516
4Gg. Akasia 34513
5Gg. Al Hidayah 34513
6Gg. Amal 34516
7Gg. Amerta 34519
8Gg. Ampoi 34513
9Gg. Andalas 34519
10Gg. Anggrek, Kel. Tanjung Aman34511
11Gg. Anggrek, Kel. Kelapa Tujuh24513
12Gg. Anugerah 34511
13Gg. Asri 34511
14Gg. Aster 34515
15Gg. Bahagia 34519
16Gg. Bangun I - V 34511
17Gg. Batarabayu 34516
18Gg. Belimbing 34513
19Gg. Bidan 34511
20Gg. Bima 34514
21Gg. Bougenvil, Kel. Sribasuki34515
22Gg. Bougenvil, Kel. Kelapatujuh34513
23Gg. Buntu, Kel. Kotabumi Pasar34518
24Gg. Buntu, Kel. Tanjung Aman34511
25Gg. Camar Ampera 34511
26Gg. Camar Bakti 34511
27Gg. Camar I - IV 34511
28Gg. Cemara 34515
29Gg. Cempaka 34513
30Gg. Cempedak 34513
31Gg. Cendana 34513
32Gg. Cendana Wangi 34514
33Gg. Cengkeh 34513
34Gg. Cermai 34515
35Gg. Dadali I - VI 34511
36Gg. Dahlia I - VI 34512
37Gg. Dara I - IX 34511
38Gg. Darul Hikmah 34516
39Gg. Elang 34511
40Gg. Flamboyan 34513
41Gg. Gareng 34514
42Gg. Gatot Kaca 34514
43Gg. Habib 34518
44Gg. Hanura 34511
45Gg. Iman 34511
46Gg. Indah 34512
47Gg. Jalaba 34513
48Gg. Kamboja 34515
49Gg. Kenanga 34513
50Gg. Kencana 34511
51Gg. Ksatria 34511
52Gg. Kurnia I - II 34511
53Gg. Kusuma 34518
54Gg. Kutilang I - VI 34511
55Gg. Lambang 34519
56Gg. Lekpeli 34514
57Gg. Manggarai 34513
58Gg. Manunggal 34514
59Gg. Masjid Agung 34518
60Gg. Mawar, Kel. Tanjung Aman34511
61Gg. Mawar, Kel. Kelapa Tujuh34513
62Gg. Maya Jaya 34514
63Gg. Melati I - III34515
64Gg. Melati 34513
65Gg. Merak I - XI 34511
66Gg. Merapi I - III 34513
67Gg. Merdeka No. Genap 2 - 3034519
68Gg. Merdeka No. Ganjil 1 - 2734519
69Gg. Merdeka No. Genap 40 dst34511
70Gg. Merdeka No. Ganjil 39 dst34511
71Gg. Merpati I - IV34511
72Gg. Merpati 34516
73Gg. Minang 34518
74Gg. Muhammad Umar 34516
75Gg. Murai I - III 34511
76Gg. Mushola 34514
77Gg. Naga 34511
78Gg. Nuri I - III 34519
79Gg. Nusa Indah 34513
80Gg. Nusantara 34511
81Gg. Onto 34514
82Gg. Paseban 34518
83Gg. Pemuda 34518
84Gg. Penatih Tuho 34516
85Gg. Perdagangan 34512
86Gg. Pirel 34514
87Gg. Pompa Air 34518
88Gg. Pulaupandan 34511
89Gg. Punai Indah 34511
90Gg. Punai Merdeka 34511
91Gg. Punai Rahayu 34511
92Gg. Punai Surya 34511
93Gg. Pusaka 34519
94Gg. Rais 34511
95Gg. Rajawali 34511
96Gg. Ramamuju 34516
97Gg. Rambutan 34516
98Gg. Rawaweh 34518
99Gg. Raya 34514
100Gg. Redale 34519
101Gg. Remaja 34511
102Gg. Ria 34511
103Gg. Saleh, Haji 34516
104Gg. Sanser 34515
105Gg. Sekolahan 34512
106Gg. Semar 34514
107Gg. Semeru I - III 34513
108Gg. Sentosa 34515
109Gg. Sinar Jogya 34516
110Gg. Singgahmata I - II 34519
111Gg. SMP 2 34518
112Gg. Sombo 34514
113Gg. Sungkai 34515
114Gg. Tanah Rendah 34511
115Gg. Toko ABC 34518
116Gg. Tulang Bawang I - II 34519
117Gg. Usaha I - II 34519
118Gg. Wakab No. Ganjil 305 dst34511
119Gg. Wakab No. Genap 306 dst34511
120Gg. Wakab No. Ganjil 1 - 1534518
121Gg. Wakab No. Genap 2 - 1434518
122Jln. Abdul Kadir Sahid 34516
123Jln. Abdul Murod 34518
124Jln. Abdul Yusuf 34516
125Jln. Abung Raya Barat 34518
126Jln. Abung Raya Ilir No. Genap 92 - 16434517
127Jln. Abung Raya Ilir No. Ganjil 303 dst34516
128Jln. Abung Raya Ilir No. Genap 304 dst34516
129Jln. Abung Raya Ilir No. Ganjil 91 - 16534517
130Jln. Abung Raya Timur 34518
131Jln. Achmad Akuan No. Genap 368 dst34512
132Jln. Achmad Akuan No. Genap 2 - 57634515
133Jln. Achmad Akuan No. Genap 178 - 25034514
134Jln. Achmad Akuan No. Ganjil 179 - 24934514
135Jln. Achmad Akuan No. Ganjil 1 - 5734515
136Jln. Achmad Akuan No. Ganjil 363 dst34512
137Jln. Achmad Yani 34518
138Jln. Agus Salim, Haji 34516
139Jln. Anggrek 34512
140Jln. Arjuna 34513
141Jln. Asni, Haji 34511
142Jln. Asri 34511
143Jln. Beringin 34515
144Jln. Bermawi, Haji 34518
145Jln. Bukit Pesagi 34519
146Jln. Bumi Agung 34517
147Jln. Bunga Mayang 34515
148Jln. Canguk 34517
149Jln. Cik Udin 34516
150Jln. Cokroaminoto 34518
151Jln. Dahlia No. Genap 88 - 13834512
152Jln. Dahlia No. Ganjil 503 dst34515
153Jln. Dahlia No. Ganjil 89 - 13734512
154Jln. Dahlia No. Genap 504 dst34515
155Jln. Duku 34513
156Jln. Dulhak, Kapten No. Genap 268 dst34511
157Jln. Dulhak, Kapten No. Genap 2 - 7434519
158Jln. Dulhak, Kapten No. Ganjil 269 dst34511
159Jln. Dulhak, Kapten No. Ganjil 1 - 7334519
160Jln. Ganesa 34511
161Jln. Garuda 34519
162Jln. Gotong Royong 34511
163Jln. Ibrahim 34518
164Jln. Inpres 34513
165Jln. Kantor Pos 34518
166Jln. Kartini 34518
167Jln. Karyawan 34511
168Jln. Kenali I - II 34511
169Jln. Kesehatan 34511
170Jln. Kosgoro 34519
171Jln. Lembung Curup 34514
172Jln. Lukman Syah 34516
173Jln. Mangga Besar 34511
174Jln. Masjid 34511
175Jln. Melati 34515
176Jln. Merdeka 34518
177Jln. Merpati 34511
178Jln. Mohamad Saleh, Haji 34518
179Jln. Mohammad Tohir, Haji, Kel. Tanjungaman34511
180Jln. Mohammad Tohir, Haji, Kel. Kotabumi Tengah34516
181Jln. Muqodam 34518
182Jln. Mustofa, Kapten 34512
183Jln. Nunyai 34516
184Jln. Padat Karya 34514
185Jln. Pahlawan 34511
186Jln. Pangeran Jinul 34514
187Jln. Paseban 34518
188Jln. Pelangi 34512
189Jln. Pemasyarakatan 34511
190Jln. Pembangunan 34519
191Jln. Pemuda 34518
192Jln. Perintis Kemerdekaan No. Ganjil 61 dst34516
193Jln. Perintis Kemerdekaan No. Genap34519
194Jln. Persilu 34511
195Jln. Perumnas 34514
196Jln. Perwakilan No. Genap 40 dst34516
197Jln. Perwakilan No. 1 - 61, Kel. Cempedak34516
198Jln. Perwakilan No. 1 - 7, Kel. Tanjung Aman34511
199Jln. Perwakilan No. Genap 2 - 834511
200Jln. Peturu, Serma 34511
201Jln. Purwo 34511
202Jln. R. Taat 34518
203Jln. Raden Intan No. 11 - 3934518
204Jln. Raden Intan No. 96 - 99, 284 - 29934512
205Jln. Rambutan 34513
206Jln. Rio Kunang 34518
207Jln. Sindangsari Atas 34517
208Jln. Sindangsari Bawah 34517
209Jln. Sriwijaya No. Ganjil 191 dst34518
210Jln. Sriwijaya No. Genap 2 - 5834516
211Jln. Sriwijaya No. Genap 190 dst34518
212Jln. Sriwijaya No. Ganjil 3 - 5734516
213Jln. Stasiun No. Ganjil 213 - 21934516
214Jln. Stasiun No. Genap 216 - 70034518
215Jln. Stasiun No. Genap 214 - 22034516
216Jln. Stasiun No. Genap 200 - 21234518
217Jln. Stasiun No. Genap 2 - 834518
218Jln. Stasiun No. Ganjil 215 - 70134518
219Jln. Stasiun No. Ganjil 201 - 21334518
220Jln. Stasiun No. Ganjil 107 - 19934516
221Jln. Stasiun No. Ganjil 1 - 734518
222Jln. Sudirman, Jendral Kel. Cempedak34516
223Jln. Sudirman, Jendral Kel. Kelapatujuh34513
224Jln. Sudirman, Jendral Kel. Gapura34512
225Jln. Sudirman, Jendral Kel. Tanjung Aman34511
226Jln. Sukarno Hatta 34511
227Jln. Sutan Demak 34519
228Jln. Taman Siswa 34516
229Jln. Tebing Tinggi 34519
230Jln. Triodeso 34518
231Jln. Tulung Batuan 34511
232Jln. Veteran 34511
233Jln. Wonogiri 34513
234Jln. Wredatama 34511
235Kec. Abung Barat Kab. Lampung Utara34558
236Kec. Abung Selatan Kab. Lampung Utara34581
237Kec. Abung Timur Kab. Lampung Utara34583
238Kec. Bukit Kemuning Kab. Lampung Utara34556
239Kec. Sungkai Selatan Kab. Lampung Utara34554
240Kec. Sungkai Utara Kab. Lampung Utara34555
241Kec. Tanjungraja Kab. Lampung Utara34557
242Kel. Cempedak Kec. Kotabumi34516
243Kel. Gapura Kec. Kotabumi34512
244Kel. Kelapa Tujuh Kec. Kotabumi34513
245Kel. Kota Alam Kec. Kotabumi34519
246Kel. Kotabumi Ilir Kec. Kotabumi34517
247Kel. Kotabumi Pasar Kec. Kotabumi34518
248Kel. Kotabumi Tengah Kec. Kotabumi34516
249Kel. Kotabumi Udik Kec. Kotabumi34518
250Kel. Rejosari Kec. Kotabumi34514
251Kel. Sindangsari Kec. Kotabumi34517
252Kel. Sribasuki Kec. Kotabumi34515
253Kel. Tanjungaman Kec. Kotabumi34511
254Kpg. Tanah Miring 34519
255Kr. Pemda 34511
256Kt. Pasar Dekon 34518

www.nusaland.com

Selasa, 06 November 2012

Atap Beberapa Rumah Hilang Terbawa Angin Puting Beliung

Desa Cabang Empat
Puting Beliung Amuk Desa Cabang Empat

Desa Cabang Empat, Dusun Sukoharjo dan Desa Gilih Suka Negeri, Abung Selatan, Senin (5/11) sekitar pukul 15.30 WIB, diterpa angin puting beliung. Akibatnya beberapa rumah kehilangan atap.

Maria (32) salah satu korban angin puting beliung mengatakan saat itu angin datang bersama dengan hujan deras. Dengan cepatnya, angin membawa terbang atap rumahnya. "Angin dating begitu cepat, hingga tidak diketahui dari mana asalnya," ujarnya, Selasa (6/11).

Akibat kejadian tersebut, anaknya yang berumur dua bulan terkena air hujan di saat kejadian hingga menyebabkan sakit flu dan batuk.

Hal senada diungkapkan, Riswan warga Gilih Suka Negeri mengatakan bahwa ada beberapa rumah yang atapnya diterjang angin puting beliung, "Angin yang datang sore itu begitu kencang dan bersamaan dengan datangnya hujan deras. Ada beberapa rumah yang atapnya diterbangkan angin, seperti didesa Cabang empat, Dusun Sukoharjo dan Desa Gilih Suka Negeri. Akan tetapi saat ini, atapnya telah diperbaiki oleh pemiliknya," jelasnya.

Mendapatkan laporan terjadinya puting beliung, ketua DPRD Lampura M. Yusrizal mengunjungi korban. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan bantuan alakadarnya kebeberapa korban. "Saya harap instansi terkait melakukan peninjauan," tukasnya.

lampung.tribunnews.com

Sejarah Pembuatan Sabun

Sabun
Bagi banyak orang, mandi adalah kebutuhan yang sifatnya wajib. Paling tidak orang merasa perlu mandi dua kali dalam satu hari. Mandi pagi dan mandi sore. Salah satu kelengkapan mandi yang cukup vital adalah sabun. Dengan busanya, acara mandi menjadi kegiatan yang menyenangkan. Sabun juga berfungsi untuk membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh dan membunuh kuman-kuman yang mengancam kesehatan kita. Lalu, bagaimana awalnya sehingga sabun menjadi perlengkapan untuk mandi?

Konon kabarnya sabun yang kita gunakan untuk mandi sehari-hari itu pertama kali dipakai oleh orang-orang Sumeria di Timur Tengah kurang lebih 4.500 tahun yang lalu. Saat itu mereka menggunakan lemak dari beberapa jenis tumbuhan dan bubuk kayu yang diolah dan dibentuk menjadi seperti tablet. Tablet itu berukuran sebesar kelereng yang kemudian digunakan untuk membersihkan kulit dan baju dan dikenal sebagai sabun konvensional pertama dalam sejarah peradaban manusia. Tapi bukan berarti manusia sebelum itu tidak berusaha untuk membersihkan diri. Jauh sebelumnya, nenek moyang kita sudah terbiasa merawat diri mereka dengan menggunakan bahan-bahan dari alam di sekitarnya. Misalnya menggosok badan dengan menggunakan batu-batuan khusus. Hingga saat ini pun, orang di beberapa daerah di Indonesia masih sering menggunakan batu pembersih yang dikenal sebagai batu apung. Nenek moyang kita juga mengenal beberapa jenis daun-daunan sebagai bahan pewangi dan lulur.

Jika diamati, cara pembuatan sabun dari dulu sampai sekarang sangat lambat perkembangannya dibandingkan bahan kosmetika lainnya. Bahan baku yang dipakai sekarang tidak jauh berbeda dengan bahan yang digunakan oleh orang Sumeria di masa lalu. Penemuan yang mereka lakukan dilanjutkan oleh seorang tabib dari Yunani, Galen, sekitar dua abad sebelum masehi. Galen berhasil membuat sapo (berasal dari kata saponifikasi yang artinya penyabunan) yang dibuatnya dari lemak hewan dan bubuk kayu untuk membersihkan kulit dan mengobati luka. Penggunaannya dalam keseharian lebih bertujuan untuk kesehatan dari pada untuk mandi biasa.

Pada awal abad ke-19, Marchionini menemukan bahwa lapisan lemak pada permukaan kulit manusia menyebabkan kulit menjadi bersifat sedikit asam. Kondisi ini sebenarnya sangat dibutuhkan untuk melindungi kulit dari kuman. Sementara itu, seorang peneliti lainnya telah menyimpulkan bahwa pemakaian sabun yang bersifat basa (alkalin) atau hanya air sekalipun (PH7) akan mengganggu keasaman tersebut sehingga dapat merusak ketahanan kulit terhadap mikroba dari luar tubuh. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang ahli kimia dari Jerman, H. Bertsch dan G. Schuster, membuat sulfat yang ber-fatty alcohol (fatty alcohol sulphates) dari fatty alcohol melalui asam lemak. Sebelumnya, sulfonat sudah terlebih dulu dibuat orang, terutama untuk membersihkan pakaian (laundry). Sintetis lain pun mulai diselidiki dan dibuat. Misalnya karboksilat, fosfat, ester, dan betain. Karena semua bahan tersebut dibuat secara sintetis, maka disebut juga dengan nama synthetic detergen (syndet) atau lebih dikenal dengan nama deterjen saja.

Dikarenakan sabun jaman dulu terbuat dari bahan lemak, minyak alami, dan garam alkalin, yang berakibat tidak aman bagi kulit karena dapat merusak keasaman kulit, mengurangi lemak kulit, bahkan mengurangi kemampuan kulit untuk mengeluarkan keringat, maka orang pun mulai membuat sabun dengan menggunakan bahan yang lebih aman. Demikian juga bahan untuk pembuatan deterjen sintetis. Sehingga sekarang kita mengenal bahan pembersih kulit dengan pH balance soap / deterjen, sabun netral, soap free detergen, dan sebagainya.

Untuk tujuan dan kegunaan yang berbeda, sabun dibuat dalam bentuk batang (bar), cair (liquid), dan cream. Untuk penggunaan yang lebih khusus, kita tinggal menambahkan atau mengurangi isinya. Misalnya sabun bayi, sabun antiseptic, sabun deodorant, sabun super fatty, sabun apricot, dan banyak lagi. Termasuk shampoo untuk rambut.

Sabun deterjen yang dibuat dari bahan sintetis biasanya mengandung delapan unsur. Unsur-unsur itu adalah sebagai-berikut :

Surfaktan. Merupakan bahan pembuat sabun yang paling penting. Misalnya lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun yang berasal dari minyak kelapa, minyak zaitun, atau lemak hewan.

Pelumas. Berguna untuk menghindari rasa kering pada kulit, membentuk sabun menjadi lunak, menjaga kestabilan busa, dan berfungsi sebagai peramas. Bahan pelumas bisa didapat dari asam lemak bebas, fatty alcohol, gliserol, lanolin, paraffin lunak, coccoa butter dan minyak almond.

Antioksidans dan Sequestering Agents. Berfungsi untuk menghindarkan kerusakan lemak, dan untuk mencegah terjadinya efek bau. Bahan pembuat oksidasi antara lain Stearil Hidrazid dan Butylhydroxi Toluene.

Deodoran. Pemakaian deodorant pada sabun mulai dilakukan sejak tahun 1950. Tapi untuk menghindari efek sampingannya, penggunaannya dibatasi.

Pewarna. Penggunaan zat pewarna pada sabun diperbolehkan sepanjang memenuhi persyaratan atau peraturan yang berlaku. Pada beberapa jenis sabun ditambahkan unsure titanium dioxsida untuk menimbulkan efek berkilau pada warna sabun dengan konsentrasi 0,01%. Bahkan ada beberapa jenis sabun dibuat tanpa warna hingga transparan.

Parfum. Berfungsi sebagai pewangi.

Asam Lemak. Penambahan asam lemak yang lemah seperti asam sitrat dapat menurunkan derajat pH pada sabun.

Bahan khusus sebagai tambahan. Dewasa ini sudah banyak sabun yang dibuat untuk keperluan khusus. Misalnya sabun netral yang mirip sabun bayi dengan konsentrasi dan tujuan yang berbeda.

Untuk menghindari berbagai efek yang buruk bagi kulit kita, gunakanlah sabun sesuai keperluan. Misalnya untuk mandi, gunakan sabun mandi, jangan sabun cuci. Sabun antiseptic dianjurkan dipakai jika kulit diduga tercemar banyak kuman. Itu pun jika kulit kita tahan terhadap bahan pembuatnya. Untuk yang berkulit kering, biasanya yang sudah berusia lanjut, gunakan sabun yang tidak membuat kulit menjadi lebih kering. Setelah memakai sabun, bilaslah kulit menggunakan air sebersih mungkin untuk menghindari efek utama dari sabun. Sebab biasanya masih tertinggal sisa-sisa sabun pada kuku, dibalik cincin atau jam tangan, gelang, dan sebagainya.

Sabtu, 03 November 2012

Sejarah Teknologi Barcode

Barcode
Pada tahun 1932 sebuah proyek yang ambisius telah dilakukan oleh sekelompok kecil mahasiswa yang dipimpin oleh Wallace Flint di Harvard University Graduate School of Business Administration. Proyek ini bertujuan agar pelanggan atau pembeli pada sebuah toko bisa mengetahui informasi tentang barang yang diinginkan dengan sebuah kartu tanpa harus membuka katalog tentang informasi barang-barang yang dijual di toko tersebut. Kartu tersebut kemudian diserahkan kepada petugas yang selanjutnya meletakkan kartu pada sebuah alat yang berfungsi sebagai scanner. Sistem kemudian secara otomatis akan mengetahui jumlah persediaan barang yang ada di gudang sehingga bisa diberikan kepada pembeli itu. Berdasarkan data yang terdapat pada kartu bisa dengan segera dibuatkan tagihan atas pembelian barang dimaksud dan catatan persediaan barang serupa yang tersedia di gudang pun secara otomatis telah diperbarui.

Sejarah barcode modern dimulai pada 1948. Bernard Silver, seorang mahasiswa pascasarjana di Drexel Institute of Technology di Philadelphia, mendengar bahwa seorang pengusaha pemasar bahan makanan lokal meminta salah satu dekan untuk melakukan riset guna mengembangkan sebuah sistem yang secara otomatis bisa membaca informasi produk pada saat pemeriksaan persediaan produk. Silver menyampaikan permintaan pengusaha tersebut kepada seorang temannya, Norman Joseph Woodland. Pada waktu itu Woodland berusia dua puluh tujuh tahun, sudah menyelesaikan kuliahnya dan menjadi guru di Drexel. Informasi ini menarik perhatian Woodland dan dia mulai melakukan beberapa penelitian dan percobaan.

Ide pertama Woodland adalah menggunakan pola tinta yang akan berpendar di bawah sinar ultraviolet. Woodland dan Silver membuat sebuah perangkat yang diharapkan bisa berfungsi seperti yang diharapkan. Tetapi sistem mempunyai masalah dengan ketidakstabilan tinta dan itu menimbulkan biaya yang mahal untuk mencetak pola. Meskipun demikian Woodland tidak berputus asa. Ia yakin mereka akan menemukan ide lain yang bisa diterapkan. Woodland kemudian mengambil uang tabungannya, berhenti dari pekerjaan sebagai guru di Drexel, dan pindah ke apartemen milik kakeknya di Florida agar bisa memiliki lebih banyak waktu untuk melanjutkan penelitian dan percobaannya itu.

Pada tanggal 20 Oktober 1949, Woodland dan Silver mengajukan aplikasi paten yang berjudul "Klasifikasi dam Motode Aparatur". Para ahli menggambarkan penemuan mereka sebagai " seni mengklasifikasikan data ... melalui medium untuk mengidentifikasi pola-pola".

Sejarah barcode menyebutkan bahwa desain barcode buatan Woodland dan Silver sebagai simbol "mata banteng" yang terdiri dari serangkaian lingkaran konsentris. Woodland dan Silver memang menggunakan simbol sebagai simbologi dasar yang menggambarkan sebuah pola garis lurus mirip dengan yang digunakan pada linear barcode sekarang ini seperti pada UPC dan Kode 39. Simbologi itu terdiri dari empat pola garis putih dengan latar belakang gelap. Garis pertama adalah sebuah garis datum dan posisi yang tersisa tiga garis itu tetap mengacu pada garis pertama. Informasi yang dikodekan berdasarkan ada atau tidak satu garis atau lebih. Cara ini memungkinkan klasifikasi 7 macam informasi. Namun, para ahli berpendapat jika ada lebih banyak garis yang ditambahkan, akan lebih banyak klasifikasi dapat dikodekan. Dengan 10 garis, 1023 klasifikasi dapat dikodekan.

Aplikasi paten milik Woodland dan Silver disahkan pada tanggal 7 Oktober 1952 sebagai US Patent 2.612.994. Silver meninggal dunia pada tahun 1962 karena kecelakaan mobil. Pada saat itu dia baru berusia 32 tahun dan belum sempat menyaksikan penggunaan barcode secara komersial. Woodland dianugerahi 1992 National Medal of Technology oleh Presiden George Herbert Walker Bush. Baik Silver maupun Woodland menghasilkan banyak uang karena penemuan mereka itu telah menjadi bisnis bernilai miliaran dolar. Itu karena mereka menjual patennya untuk RCA pada tahun 1952, jauh sebelum teknologi barcode ini dikomersialkan. Paten berakhir pada tahun 1969, 5 tahun sebelum penggunaan barcode mulai meluas di hampir semua toko.

Pada tahun 1967 RCA memasang salah satu sistem pemindaian pertama di sebuah toko Kroger di Cincinnati. Kode produk mengacu pada desain "barcode mata banteng", satu set lingkaran konsentris dengan ruang-ruang antara yang lebarnya berbeda. Barcode ini tidak tercetak pada kemasan barang tapi dipasang pada barang oleh para petugas toko Kroger tersebut. Tapi ada masalah dengan kode RCA / Kroger. Ini membuat kalangan industri harus sepakat mengenai standard skema pengkodean untuk semua peralatan pabrik sehingga semua pengguna lebih mudah untuk mengadopsi teknologi ini.

Pada tahun 1969, NAFC menawarkan kepada Logicon Inc. untuk mengembangkan metode pemakaian barcode secara lebih luas di bidang industri. Hasilnya adalah Bagian 1 dan 2 dari Universal Grocery Products Identification Code (UGPIC) pada musim panas tahun 1970. Berdasarkan laporan rekomendasi dari Logicon, telah dibentuk Komisi Ad Hoc Supermarket AS untuk menyeragamkan kode produk untuk toko penjual bahan makanan. Tiga tahun kemudian, Komite merekomendasikan untuk pemakaian simbol UPC yang hingga dewasa ini masih digunakan di Amerika Serikat. Simbologi itu dikembangkan oleh George Laurer dari IBM yang juga masih mengacu pada gagasan penemuan Woodland dan Silver.

Pada Juni 1974, salah satu scanner UPC pertama, yang dibuat oleh NCR Corp (yang kemudian disebut National Cash Register Co), dipasang pada supermarket Marsh di Troy, Ohio. Pada tanggal 26 Juni 1974, produk pertama yang sudah dilengkapi dengan barcode telah mulai bisa dipindai di counter check-out. Produk itu adalah 10 pack permen karet Wrigley's Juicy Fruit. Permen karet itu bukan khusus dijadikan sebagai produk yang pertama untuk dipindai. Hanya kebetulan saja permen karet tersebut menjadi produk yang pertama kali dibeli oleh seorang pembeli yang sayang sekali namanya tidak sempat dicatat. Namun demikian hingga saat ini produk permen karet tersebut dipajang di Smithsonian Institution's National Museum of American History.

Mungkin industri yang pertama kali mengaplikasikan barcode adalah sistem yang dikembangkan pada tahun 1969 oleh Computer Identics (US Patent 3.673.389 dan US Patent 3.743.819) pada General Motors untuk memeriksa persediaan mobil. Tapi barcode baru benar-benar diaplikasikan di bidang industri pada tanggal 1 September1981 ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengadopsi penggunaan Kode 39 untuk menandai semua produk yang dijual kepada militer Amerika Serikat. Sistem ini disebut LOGMARS, dan masih digunakan sampai sekarang oleh militer AS.

Pada bulan September 1982, Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) mulai menggunakan barcode POSTNET yang secara otomatis akan menyortir surat berdasarkan kode pos. Sejak bulan Oktober 1983, USPS telah menggunakan peralatan barcode untuk menyortir surat di 100 wilayah metropolitan utama. USPS telah telah bereksperimen dengan barcode berdasarkan kode pos pada surat sejak 1977.

barcoding.com, basics.ie, uspto.gov

Rabu, 31 Oktober 2012

Bendungan Way Rarem

Bendungan Way Rarem Lampung Utara
Bendungan Way Rarem berlokasi di Desa Pekurun Kecamatan Abung Barat atau 36 km dari Kotabumi, atau 113 km dari Bandar Lampung. Objek wisata Way Rarem memiliki luas 49,2 ha, tinggi bendungan 59 m dan kedalaman air 32 km, luas genangan 1200 ha.

Bendungan Way Rarem, obyek wisata di Lampung Utara. Peningkatan kebutuhan air untuk berbagai sektor pembangunan cenderung meningkat di masa mendatang. Salah satu upaya dalam pengelolaan sumber daya air adalah dengan pembangunan waduk yang berfungsi untuk menampung kelebihan air di musim hujan yang dapat dimanfaatkan pada saat kekurangan air di musim kemarau. Dalam tesis ini akan dikaji pola operasi waduk dengan menggunakan teknik optimasi. Bendungan Way Rarem. Program Dinamik Deterministik merupakan salah satu teknik optimasi yang digunakan dalam kajian operasi waduk dengan menetapkan batasan atau kurva pengatur sebagai batas operasional waduk berdasarkan tinjauan kondisi kritis musim dalam tahun air yaitu tahun basah, tahun normal dan tahun kering. Dalam tesis ini akan ditinjau studi kasus pada Bendungan Way Rarem yang berfungsi melayani irigasi yang berada di Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung. Hasil analisis dari penelitian menunjukkan pola operasi waduk yang optimal untuk fungsi tujuan meminimumkan kekurangan air dengan melihat hubungan antara elevasi dan bulan dalam siklus satu tahunan yang dapat dilihat pada kurva pengatur bulanan. Sedangkan kehandalan volume tampungan dan kehandalan waktu pelayanan cukup baik dalam memenuhi kebutuhan irigasi untuk siklus satu tahunan.
Di samping untuk objek wisata, Bendungan Way Rarem juga berfungsi sebagai irigasi yang dapat mengairi seluas 22.000 ha, untuk Kecamatan Abung Timur, Tulang Bawah Tengah, Tulang Bawang Udik, dan Kotabumi. Terdapat beberapa spesies ikan hias air tawar seperti Ikan Sumatera, dan lain-lain. Lingkungan alam dan suasana perkampungan merupakan ciri khas lokasi ini.

Terletak di desa Pekurun Kecamatan Abumg Barat dengan jarak tempuh :
  • Dari Ibukota Kecamatan (Ogan Lima) : 20 Km
  • Dari Ibukota Kabupaten (Kotabuni) : 16 Km
  • Dari Ibukota Propinsi (Bandar Lampung) : 113 Km
Obyek Wisata Bendungan Way Rarem memiliki luas : 49,20 ha, luas genangan air : 1.200 ha, tinggi bendungan : 59 m, kedalaman air 32 m. Disamping untuk Obyek Wisata, Bendungan Way Rarem juga berfungsi sebagai irigasi yang dapat mengairi sawah seluas : 22.000 ha, untuk Kecamatan Abung Timur, Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Udik, Kotabumi.

Selasa, 30 Oktober 2012

Manufaktur Dalam Pandangan Ekonomi Baru

Manufaktur
Manufaktur Dalam Pandangan Ekonomi Baru

Millenium baru telah membuat sebuah pola ekonomi baru (new economy) menjadi sebuah wacana yang perlu menjadi perhatian. Kita sadar bahwa perekonomian saat ini telah melalui beberapa model peradaban. Dimulai dari era pertanian 1750-an (agriculture), kemudian era industri 1960-an (industrial). Lalu apa yang terjadi pada saat ini? Era informasi merupakan gelombang peradaban baru yang perlu kita ketahui, yang akan merubah semua paradigma peradaban lama, serta membuka kesempatan menjadi semakin transparan dan kian kompetitf. Industri manufaktur (baca: pabrik produksi) adalah salah satu yang juga akan memberi dampak pada ekonomi baru tersebut.

Mengapa industri manufaktur? Karena di industri ini bila kita perhatikan pada tingkatan tenaga kerja permanen memiliki level gaji yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan industri lainnya seperti jasa maupun perdagangan. Lebih dari itu industri ini terkenal juga dengan tunjangan (fringe benefits) yang sangat kompetitif bagi para karyawannya. Ada alasan yang sangat kuat mengapa industri manufaktur seperti demikian. Antara lain adalah tenaga kerja yang lebih produktif dibandingkan industri lainnya, seiring dengan investasi besar atas pembiayaan dan perawatan peralatan. Pengelolaan modal untuk memaksimalkan produksi dan efisiensi atas pemenuhan kompetensi tenaga kerja dan peralatan / teknologi yang canggih menjadikan industri ini sangat kompetitif dalam hal memenuhi kesejahteraan karyawannya.

Namun ada kecenderungan menurut survey belakangan ini mulai terjadi penurunan tenaga kerja langsung (direct employee), khususnya terhadap tenaga kerja dengan ketrampilan sedang (semi-skill worker) dan less-skill worker. Pekerjaan tersebut tidaklah menjadi berkurang, karena semakin dibutuhkannya tenaga kerja yang semakin ahli dan terikat oleh perusahaan, yang pada dasarnya perusahaan lebih fokuskan diri pada bisnis inti (core bussines). Investasi dititik beratkan terhadap teknologi/peralatan yang kian berkembang guna produktifitas yang maksimum. Intinya, industri manufakturpun segera mengalami proses yang akan berubah. Efisiensi tenaga kerja dan peralatan yang semakin canggih adalah salah satunya.

Tenaga kerja yang kian terbatas menjadikan pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga kerja yang semakin ahli dengan penguasaan alat yang lebih lengkap atau menyeluruh. Mereka bisa saja dituntut untuk dapat menjalankan satu departemen, dan mengetahui apa saja, serta mengelola proses pabrik secara menyeluruh. Oleh sebab itu industri manufaktur akan ikut berperan dalam ekonomi baru (new economy).

Menjadi manufaktur baru yang berbasis komputer untuk mendisain, melakukan pengembangan, memproduksi dan mendiagnosa, serta memperbaiki jalannya proses. Komputer membuat fungsi produksi, desain, inventory control, dan monitoring menjadi terintegrasi melalui satu kendali, bahkan menggunakan data yang sama untuk menjalankan suatu kegiatan proses. Singkatnya, manufaktur seperti satu rangkaian elektronik yang dapat mengontrol seluruh jalannya proses dan dapat meningkatkan produktifitas sesuai kebutuhan perusahaan. Perusahaan manufaktur baru akan menginvestasikan lebih banyak kepada peralatan dan teknologi. Paradigma bahwa keahlian dalam menggunakan komputer hanya akan berlaku pada jabatan-jabatan tertentu, dan perusahaan tertentu sudah saatnyalah berubah. Selamat datang tahun baru, selamat memasuki era ekonomi baru.

Senin, 29 Oktober 2012

Dibalik Kesulitan Selalu Ada Kemudahan

Kepompong
Dibalik Kesulitan Selalu Ada Kemudahan

Alkisah, suatu hari akibat perjalanan yang panjang, seseorang yang kelelahan menghentikan langkahnya untuk beristirahat, duduk dibawah pohon yang rindang untuk melepas penatnya dan mengusir gerahnya udara, hembusan angin yang pelan membuat hampir saja ia tertidur. Tetapi sebelum tertidur matanya menatap pemandangan aneh. Dari pandanganya ia melihat sesuatu yang menempel pada ranting pohon, bergerak-gerak dalam tempo yang cukup lama. Tanpa disadari ia bangkit dan menggerakan kakinya untuk mendekat agar dapat mengamati lebih jelas lagi.

Ternyata benda yang menarik perhatiannya itu adalah sebuah kepompong yang sedang dalam proses metamorfosis akhir, proses yang akan mengubahnya dari seekor ulat menjadi seekor kupu-kupu. Pergerakan yang cukup lama, tiba-tiba kepompong itu berhenti, padahal anggota badannya baru sedikit yang keluar dari lubang kecil tersebut. Ia menunggu dengan harapan mudah-mudahan kepompong itu bergerak lagi. Tapi setelah cukup lama menunggu, kepompong itu tetap diam. ” Mungkin janin kupu-kupu yang ada di dalam kepompong itu sedang kelelahan,” fikirnya.

Terdorong oleh rasa kasihan pada binatang kecil itu, ia tergerak untuk memberikan pertolongan. Kebetulan orang tersebut membawa gunting kecil. Sambil mengucap Bismillah , dengan gunting kecil itu ia membedah lubang kecil pada kepompong itu. Setelah lubang diperbesar, dengan sangat mudahnya seekor kupu-kupu berhasil keluar dari kepompong yang telah berhari-hari membungkus tubuhnya. Ia berharap sebentar kemudian kupu-kupu itu akan segera terbang menari-nari di antara bunga-bunga.

Lama ia menunggu, tapi kupu-kupu itu tak kunjung terbang. Jangankan untuk terbang, menggerakkan tubuhnya saja sudah kesulitan. Mengapa demikian? Orang tersebut memang telah berhasil mengeluarkan sang kupu dengan sebuah ’operasi caesar’, tapi ia tak tahu bahwa proses kelahiran yang dilakukannya tergolong ’premateur’. Bayi kupu-kupu itu lahir terlalu cepat dari yang seharusnya. Badannya masih terlalu gemuk, perutnya masih terlalu besar, sedangkan sayapsayapnya masih berkerut, belum mengembang. Sayapnya masih terlalu lemah untuk dapat menerbangkan badannya yang besar.

Dalam proses kelahiran yang alamiah, lubang untuk keluarnya memang kecil saja.Ukuran itu sudah sesuai dengan hasil rancangan Sang Pencipta, Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan lubang kecil itu, janin yang masih dalam kepompong itu harus berjuang untuk bisa keluar. Untuk itu ia harus bergerak dan terus bergerak, sehingga seluruh tenaganya dikerahkan dan otot-ototnya dikencangkan. Melalui proses alamiah seperti itu, maka lahirlah kupu-kupu yang langsing, cakap dan bersayap indah. Tak lama setelah keluar dari kepompongnya, kupu kupu tersebut langsung dapat terbang, mengepakkan sayapnya hinggap dari daun ke daun, menghisap bunga dan terbang secara merdeka.

Niat dan proses

Setidak-tidaknya ada dua pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa ini.

Pertama, bahwa niat baik saja masih belum cukup. Niat untuk memberi pertolongan itu memang suatu kebaikan tapi tanpa disertai dengan ilmu. Niat baik itu bahkan sering mencelakakan, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Alangkah banyaknya orang yang berusaha menolong, tapi justru menjadi korban. Itulah sebabnya, niat baik itu haruslah disertai dengan ilmu. Dengan ilmu, niat baik itu akan bernilai berlipa ganda. Tanpa ilmu, niat baik itu sering justru merugikan.

Kedua, bahwa segala sesuatu itu terjadi melaui proses, tidak ada yang tiba-tiba. Sebagai manusia, setelah lahir tidak bisa langsung berlari. Semasa bayi kita belajar merangkak, jatuh bangun, akhirnya bisa berdiri, kemudian mulai menggerakkan kaki selangkah demi selangkah, baru kemudian bisa berjalan. Setelah bertahun-tahun kemudian, barulah kita bisa berlari. Semuanya itu harus dicapai dengan melakukan usaha yang keras. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian, begitulah kata pepatah. Untuk meraih sebuah keberhasilan, harus didahului dengan jerih payah yang cukup. Dalam Al-Qur’an, hal ini digambarkan oleh Allah dalam surat Al Insyirah ayat 6 dan 7 :
"Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, dan sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan".

Begitu besar makna ayat ini, sehingga Allah perlu mengulangnya dua kali. Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk tidak berputus asa manakala menghadapi kesukaran dalam hidup. Kita harus berusaha semaksimal mungkin mencari jalan keluar dari berbagai kesulitan yang dihadapi, dengan keyakinan akan datang kemudahan di satu saat nanti. Bahkan datangnya kegagalan pun, tak patut membuat kita surut. Lebih selamat jika kita ber prasangka baik (ber-khusnuzhan) dalam menerima seberapapun besar kesukaran yang kita hadapi.

Bukankah manusia terlalu bodoh untuk mengetahui apa yang akan dan sebenarnya terjadi di balik sebuah kesukaran ? Allah SWT telah berfirman didalam surah An-Nisa ayat 19 :
"Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak".

Hikayat tentang kisah seekor burung bersama sapi dan kucing, cukup memberikan gambaran tentang hal ini. Dikisahkan seekor burung sedang terbang terhantam oleh butiran-butiran salju, terhempaslah si burung yang sudah kelelahan itu ke permukaan salju yang dingin, sementara badannya mulai tertimbun salju sedikit demi sedikit, akibat dingin si burung tak lagi mampu menggerak-gerakan sayapnya untuk terbang kembali.

Disaat itu melintas seekor sapi yang tiba-tiba mengeluarkan kotorannya tepat mengenai tubuh si burung yang malang. Kotoran yang menyebarkan bau busuk membuat si burung merasa jengkel dan marah dan si sapipun terus berjalan tanpa merasa bersalah.

Diluar dugaan si burung, kotoran sapi yang menimpanya justru menebar kehangatan yang sedikit demi sedikit mengaliri sekujur tubuhnya, maka hilanglah kedinginannya, kekuatan pun berangsur pulih kembali. Kotoran sapi yang bau ternyata menjadi penyelamat jiwa sang burung.

Sesaat kemudian, terlihat seekor kucing datang mengendap-endap. Sang burung merasa ajalnya sudah dekat, karena ia tak memiliki kesempatan untuk bisa terbang menyelamatkan diri dari terkaman kucing.

Setelah kucing mendekat, ia menjilat-jilatkan lidahnya ke sekujur badan burung yang masih kotor tertimpa kotoran sapi. Melihat tingkah kucing yang lembut itu, tenanglah hati si burung. Dikiranya kucing itu memang berniat membantu membersihkan bulunya dari kotoran. Lantaran nyaman, siburung justru tertidur. Namun yang terjadi kemudian, setelah badan si burung bersih, si kucing segera menerkam leher burung yang sedang tertidur. Dengan sekali terkam saja, matilah burung tadi terkoyak taring kucing yang tajam.

Ternyata, sebuah peristiwa menyenangkan bagi burung yang merasa dibelai dan disayang, hanyalah sebuah awal dari datangnya sebuah bencana besar. Si burung telah tertipu jilatan dan belaian yang melenakan. Ia terlena kenikmatan sesaat yang menipu dan membuatnya binasa.

Lewat perumpamaan ini, manusia diperintah untuk dapat berfikir positif pada kesulitan yang ia hadapi. Satu kesulitan dan keburukan, belum tentu mendatangkan kerugian. Harus dihadapi dengan terus berupaya bekerja keras untuk bisa keluar dari belitan kesukaran, berbekal sebuah keyakinan, bahwa di balik kesusahan itu ada kemudahan yang dijanjikan Allah SWT.

Minggu, 28 Oktober 2012

Ilmu Dan Iman

Ilmu Dan Iman

Beberapa tahun terakhir ini kita banyak belajar dari kejadian-kejadian yang mengejutkan. Banyak sekali orang pintar dan terpelajar melakukan kebodohan. Pemegang gelar sarjana hukum, magister hukum bahkan doktor ilmu hukum, terlibat jual-beli perkara. Dokter medis menggugurkan janin, profesor korupsi, insinyur nyedot minyak dilaut untuk dijual keluar negeri, akuntan menjual tanda-tangan untuk menyetujui kecurangan keuangan, buruh korupsi tidak disiplin dengan waktu, datang terlambat, tidak menjalankan tugas dengan semestinya, dan sebagainya yang masih banyak lagi. Bahkan ada sebagian yang membenarkan hal tersebut dengan justifikasi bahwa mereka semua adalah manusia dho’if, lemah dan sering lupa. Gejala dunia seperti apakah ini? Namun jika gejala / symphtom ini makin merebak, namanya menjadi sebuah permasalahan / problem.

Salah satu hasil analisis adalah bahwa lembaga perguruan (dasar/menengah/tinggi) ternyata hanya dapat menelurkan orang yang terpelajar dan pintar (intelek), yaitu membekali seseorang dengan pengetahuan, mengubah orang yang tidak tahu mejadi tahu, orang bodoh menjadi pintar tetapi tidak menelurkan orang yang mampu mengubah yang buruk menjadi yang baik, yang boros menjadi hemat, yang bermental bobrok menjadi beriman.

Jika kita bandingkan dengan uswatun hasanah, Nabi kita Muhammad S.A.W yang telah menjadi suri tauladan, mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang beradab, menerapkan aturan permainan Islam / syariah dalam bidang ekonomi, politik, menjalankan kehidupan sosial budaya, pertahanan dan keamanan, maka untuk sementara kita artikan bahwa terpelajar adalah mengubah otak, sementara terdidik adalah mengubah mental atau hati seseorang.

Sebagai informasi bahwa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan akan manusia yang terdidik maka negara-negara maju pada dekade millenium ini telah bergeser pemikiran untuk mengubah kurikulumnya dengan memasukkan beberapa mata pelajaran listening skill, speaking skill, pleasant personalities. Kondisi dilapangan telah menunjukkan bahwa telah banyak manusia terpelajar tetapi tidak dapat mendengarkan secara empati keluhan si miskin, si fakir dan manusia yang tertindas, sehingga diperlukan manusia yang memiliki kemampuan mendengarkan (listening skill).

Banyak manusia terpelajar tetapi tidak memiliki kemampuan untuk berbicara tentang kondisi kebobrokan dan keadilan, oleh karenanya diperlukan manusia yang memiliki kemampuan berbicara (speaking skill) untuk menyuarakan adanya perihal tersebut. Banyak manusia terpelajar tetapi tidak memiliki personality (kepribadian) yang menyenangkan, berbicara menyakitkan hati orang lain, menyinggung perasaan orang lain, meremehkan kemampuan orang lain, tidak memiliki empati dan sensitif terhadap derita orang lain, sehingga dibutuhkan orang yang mampu dan memiliki kepribadian yang unggul untuk dapat dapat berempati dan sensitif terhadap orang lain.

Firman Allah, bahwa akan ditingkatkan derajat orang yang beriman dan berilmu satu derajat dari yang lain adalah merupakan bukti dan gambaran bahwa keduanya adalah satu hal yang tak dapat dipisahkan keberdayaannya. Iman tanpa ilmu berarti taqlid / ikut-ikutan / tanpa dasar. Sebaliknya ilmu tanpa iman akan menjadi tanpa arah positip bak pohon berduri yang rimbun tanpa buah yang hanya mencelakakan orang.

Untuk itu marilah berupaya agar kita senantiasa menjadi kelompok orang yang terpelajar dan terdidik, kelompok orang yang berilmu dan beriman, kelompok orang yang dapat mensinergikan keduanya dalam kehidupan kita. Dengan demikian kita menjadi golongan orang yang berguna bagi orang / golongan / masyarakat / makhluk lain.

Jumat, 26 Oktober 2012

Etika Berbicara

Etika Berbicara

Bangsa Indonesia sejak dulu dikenal sebagai bangsa yang memiliki kebudayaan adiluhung. Penduduknya ramah tamah, sopan santun, tutur katanya halus dan terbuka pada pendatang. Suku Jawa misalnya, memiliki tingkatan bahasa pergaulan baik lisan maupun tulisan. Ada Jawa ngoko, kromo dan kromo inggil. Masing-masing dipergunakan pada waktu dan tempat yang berbeda. Kepada orang tua kita harus memakai bahasa kromo inggil, kepada yang lebih muda kita boleh bicara ngoko. Hal ini menunjukkan sejak dulu bahasa memiliki kedudukan yang tinggi dalam pergaulan. Warisan nenek moyang kita ini harus kita jaga dan kita lestarikan. Sebab, didalamnya mengandung ajaran yang sarat dengan budi pekerti.

Saat ini pelajaran budi pekerti sepertinya kembali digalakkan oleh pemerintah karena manfaatnya sangat besar dalam mendidik anak didik memiliki pribadi yang berkualitas. Merosotnya moral di kalangan generasi muda sekarang ini salah satu penyebabnya adalah dangkalnya pemahaman akan budi pekerti.

Kita harus menjaga lisan kita untuk senantiasa bicara yang benar dan penuh hikmah. Tetapi kebenaran dan hikmah itu hanya akan sampai pada para pendengar manakala kita sampaikan dengan tutur kata yang halus dan sopan. Kata-kata yang diucapkan dengan kasar walaupun benar akan menyakitkan hati. Tiada kebenaran dalam kekasaran, sebab yang kasar itu biasanya tidak mujarab sebagai hikmah. Benar tetapi menyakitkan hati seperti air minum yang diberikan dengan bentakan.

Bertutur kata halus dan sopan tidak semua orang bisa, ini termasuk bekal menjadi manusia yang utama. Seorang biasanya sejak awal dapat diduga akan berhasil atau gagal dalam hidupnya dari tutur katanya. Orang yang terbiasa bertutur kata halus dan sopan akan terbiasa pula untuk menghadapi setiap persoalan dengan penuh ketenangan dan kesabaran.

Sebab, di dalam tutur kata yang halus dan sopan itu mengandung pelajaran tingkah laku yang benar dan baik. Kedengarannya tidak masuk akal. Tetapi marilah kita renungkan sejenak dengan hati yang jernih dan pikiran yang cerdas. Bertutur kata yang halus dan sopan itu bukan perkara mudah, khususnya bagi orang yang sejak kecil tidak memiliki budaya yang adiluhung. Bagi kita, bertutur kata yang halus dan sopan itu mudah karena sejak kecil kita sudah dibiasakan untuk berbicara seperti itu. Tetapi bagi orang lain, memerlukan latihan dan praktik yang tidak sekali jadi. Karena itu begitu berhasil, otomatis tingkah lakunya akan berubah mengikuti langgam tutur katanya yang baru itu.

Kenapa kita harus bertutur kata yang halus dan sopan? Kalau kita kaji lebih mendalam di balik ucapan yang kita keluarkan dari mulut kita, mencerminkan siapa diri kita sebenarnya. Kalau bahasa menunjukkan bangsa, maka kata-kata menunjukkan pribadi kita. Seseorang akan sulit mengelak dari dirinya sendiri pada saat ia berbicara. Kata-kata yang keluar secara spontanitas akan membuka siapa diri kita sebenarnya. Berkualitaskah atau kita cuma orang yang tidak punya ilmu sama sekali ?

Kata-kata yang halus dan sopan memiliki pengaruh lebih besar daripada kata-kata yang kasar dan serampangan. Lebih mudah menggaet orang lain menuruti kemauan kita dengan kehalusan kata daripada kita paksa dengan kasar dan tidak sopan. Sebab, manusia adalah makhluk berperasaan, kalau kita dapat menyentuh perasaannya maka manusia akan mematuhi apa saja yang kita perintahkan. Sebaliknya jika dikasari, mungkin awalnya menurut, tetapi lama-kelamaan ia akan berontak. Apapun yang bertentangan dengan hati pasti tidak akan langgeng. Tutur kata yang halus dan sopan harus dimiliki semua orang, bukan hanya untuk kaum wanita saja.

Ada kisah yang cukup menarik yang dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Ada seorang sekretaris wanita yang cantik, lincah dan energik. Siapapun pasti suka kepadanya, disamping cantik, otaknya cerdas. Tugas-tugasnya selalu dapat diselesaikan dengan baik. Sayang ada satu cacatnya, ia judes dan kasar.

Suatu hari ada tamu penting dating menemui bosnya. Tamu tersebut bertanya kepadanya, apakah bosnya ada. Ia menjawab ada tetapi tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer di depan matanya. Rupanya tamu tadi kurang mendengar sehingga bertanya lagi. Mungkin saking jengkelnya karena merasa terganggu dijawab dengan kasar, “Ada. Silahkan masuk!”.

Beberapa saat kemudian ia dipanggil bosnya. Di depan tamu tadi ia dimarahi habis-habisan dan disuruh minta maaf. Dengan ketakutan ia menyalami tamu yang ternyata seorang mitra bisnis bosnya. Ia minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kembali. Namun dirinya sudah cacat, meskipun bosnya nampaknya memaafkan dirinya, tetapi ia merasa bosnya sudah berubah kepadanya.

Tutur kata yang halus dan sopan merupakan pintu pembuka dalam bergaul dengan orang lain. Orang akan menaruh simpati pada diri kita jika kita senantiasa dapat mengendalikan ucapan kita. Tutur kata yang halus dan sopan akan membuat diri kita disenangi baik kawan maupun atasan. Tugas-tugas akan menjadi lancer dikerjakan jika kita selalu berkomunikasi menggunakan kata-kata yang berkualitas yang diucapkan dengan halus dan sopan.

Kamis, 25 Oktober 2012

Jika Seorang Bintang Mengambil Keputusan

Jika Seorang Bintang Mengambil Keputusan

Pada awal dasawarsa 1970an, pada saat memuncaknya protes dari para mahasiswa hampir di seluruh dunia untuk menentang Perang Vietnam, seorang wanita yang bekerja sebagai pustakawan pada sebuah kantor US. Information Agency di luar negeri menerima kabar buruk bahwa sekelompok mahasiswa mengancam akan membakar perpustakaan yang dikelolanya. Wanita itu beruntung karena memiliki beberapa teman dari aktifis mahasiswa yang menyampaikan ancamannya itu.

Semula tindakan yang diambilnya mungkin dianggap aneh. Si Pustakawan mengundang kelompok mahasiswa itu mengggunakan fasilitas perpustakaan untuk digunakan sebagai sarana beberapa pertemuan mereka. Tapi selain itu, ia juga menghubungi beberapa warga Amerika yang tinggal di negeri itu untuk bisa hadir di tempat itu dan mendengarkan pertemuan yang dilakukan oleh para aktifis tersebut. Timbulnya konfrontasi yang sudah dibayangkan banyak orang bakal terjadi pada pertemuan di perpustakaan itu ternyata tidak ada sama sekali. Justru dialog yang terbuka malah terjadi di antara mereka.

Dengan memanfaatkan hubungan pribadinya dengan beberapa tokoh aktifis mahasiswa yang dikenalnya dapat dipercaya dan juga bisa mempercayai dirinya, wanita pengelola perpustakaan tersebut berhasil melakukan semua itu. Dialog yang terjadi telah berhasil membuka saluran-saluran yang semula tersumbat. Sumbatan yang menimbulkan saling curiga. Proses dialog yang akhirnya membuat mereka yang hadir pada pertemuan di perpustakaan tersebut bisa saling memahami. Hal ini membuat rasa kebersamaan dan keakraban antara beberapa pihak dengan para aktifis mahasiswa. Dan perpustakaan itu pun selamat.

Wanita tadi berhasil memperagakan keahlian seorang penghubung, negosiator, penengah dan sekaligus agen perdamaian. Ia mampu membaca situasi yang mendadak berubah dan ketegangan yang makin memuncak dan berusaha menyatukan perbedaan yang tiba-tiba muncul ke permukaan. Tempatnya bekerja itu terhindar dari aksi pengrusakan seperti yang dialami oleh kantor-kantor perwakilan Amerika lainnya yang ditangani oleh orang-orang yang kurang terampil dalam menangani hubungan antar manusia.

Oleh Prof. David McClelland, sang Pustakawan tadi di-identifikasikan sebagai "super bintang" yang merupakan hasil penyaringan yang dilakukan oleh team yang dipimpin oleh si Profesor. Hasil penyaringan itu menghasilkan sebuah makalah yang membuat lahirnya revolusi dalam pola fikir tentang pangkal keberhasilan.

Pada awal abad ke-20, Frederick Taylor yang kemudian diikuti oleh banyak ahli, membahas secara mendetail dunia kerja. Melakukan analisa pada gerakan secara mekanis paling efisien tentang apa saja yang dapat dilakukan oleh tubuh seorang pekerja. Konsekwensinya, kerja manusia disamakan dengan mesin. Tidak lama kemudian paham Taylorisme digantikan oleh standard baru untuk melakukan test IQ. Keunggulan seorang pekerja dinilai dari kemampuan otaknya. Hal itu tidak lama berlangsung saat pemikiran Freud mulai mempengaruhi bahwa selain IQ, ternyata kualitas kepribadian dianggap menjadi unsur yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Anda mungkin sering mendapati bahwa orang-orang yang tidak memiliki latar-belakang akademis yang bagus ternyata sering masuk dalam golongan orang-orang yang memiliki standard sukses. Cara memandang permasalahan dan daya juang seseorang lebih banyak ditentukan oleh kepribadian dan kebiasaan yang dijalaninya. Bukan pada teori-teori yang didapat dari buku.

Selasa, 23 Oktober 2012

Incentive Strategi Kedermawanan Korporat

Incentive Strategi Kedermawanan Korporat

Banyak usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan guna menjaga kelangsungan bisnisnya. Dari mulai penerapan strategi manajemen yang lebih kompetitif, quality improvement, penggunaan teknologi yang modern, bisnis proses yang lebih pendek, dan berdaya guna. Namun hal demikian belumlah sempurna bila dalam mendapatkan keuntungan di satu sisi, menimbulkan dampak atau kerugian di sisi lainya. Kasus Buyat yang sempat mengemuka di surat-surat kabar merupakan satu contoh dimana perusahaan harus juga menjaga lingkungannya agar tetap sehat, aman, dan memberikan incentive bagi lingkungan.

Incentive? Incentive dalam kamus oxford adalah "something that encourage action or effort", yang berarti sesuatu yang dapat memberikan rangsangan untuk maju dan berusaha. Contoh konkrit salah satunya adalah dengan memberdayakan usaha-usaha kecil yang dikelola oleh masyarakat seperti program Community Development. Tujuan dilakukannya program tersebut adalah agar masyarakat dapat mengelola usahanya dengan lebih baik, melalui pelatihan-pelatihan pemberdayaan, manajemen, pengoprasian peralatan-peralatan modern, sampai dengan menginvestasikan tenaga untuk bekerja sama dengan masyarakat membangun sarana atau prasarana yang dapat digunakan untuk kepentingan orang banyak.

Belakangan ini telah muncul sebuah trend baru khususnya di perusahaan perusahaan besar di Amerika. Pepatah bahwa barang siapa menanam benih, ia akan menuai hasilnya ternyata sampai juga ke negara yang biasa dijuluki Paman Sam tersebut. Hal tersebut dinamakan kedermawanan global, atau di Indonesia dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility. Intel Corporation, salah satu contoh perusahaan komputer terkenal membangun balai komputer yang menyediakan akses internet dan pelatihan teknologi untuk anak-anak di 32 negara.

Pfizer Incorporate, salah satu perusahan farmasi terbesar didunia juga mempunyai program yang dinamai Global Health Fellows membuat program pelatihan dengan ikut menangani kesehatan publik di Uganda. Alasannya adalah dengan meningkatnya sentimen anti-amerika, maka tidak ada cara lain untuk mereka selain lebih proaktif memberikan incentive kepada masyarakat baik sekitar maupun di luar. Hal tersebut juga memiliki nilai tambah bagi perusahaan sebagai jaminan sosial di era dimana berita negatif sebuah perusahaan bisa beredar ke seluruh penjuru dalam sekejap. Inilah suatu bentuk usaha meningkatkan korporat image di mata lingkungan dan terutama pesaing, melunakkan serangan yang mungkin muncul terhadap reputasinya.

Kedermawanan meningkatkan kemungkinan untuk membuat pelanggan menganggap perusahaan adalah warga negara korporat yang baik. Selain CSR tersebut sebelumnya tanggung jawab korporat terhadap lingkungan telah di pelopori dengan program-program seperti system manajemen lingkungan, PROKASIH, PROPER, dan yang lebih dikenal dalam hal sertifikasi lingkungan internasional ISO 14000.

Lalu bila perusahaan melakukan tanggung-jawabnya terhadap lingkungan sekitar agar mendapatkan citra baik di masyarakat dan pelanggan, maka apa strategi kita agar memiliki citra baik di mata perusahaan?

Jumat, 27 April 2012

Pembangkit Listrik Tenaga Surya Yang Tetap Menghasilkan Listrik Pada Malam Hari

Panel Sel Surya Malam Hari
Halotechnics kembangkan pembangkit listrik tenaga surya yang tetap menghasilkan listrik pada malam hari

Pembangkit listrik tenaga surya memiliki dua masalah utama: biayanya mahal dan produksi listrik hanya bisa dilakukan pada siang hari, itu pun masih tergantung pada intensitas matahari yang tersedia. Hal ini yang membuat teknologi pembangkit listrik tenaga surya masih dinilai kurang ekonomis. Mungkin teknologi baru yang ditawarkan oleh Halotechnics bisa menjadi solusi yang menjanjikan. Perusahaan yang berkedudukan di Emeryville, California – AS ini mengembangkan peralatan yang mengelola sinar matahari menjadi energy listrik yang konon lebih efisien dan berbiaya lebih murah.

Jika pada cara konvensional, panel sel surya langsung mengubah sinar matahari menjadi listrik, tidak demikian pada konsep yang ditawarkan oleh perusahaan Halotechnics. Mereka membuat cermin berukuran besar yang berfungsi untuk mengumpulkan panas dengan suhu yang tinggi dari sinar matahari. Panas yang tersimpan inilah yang selanjutnya digunakan untuk menghasilkan uap guna memutar turbin yang menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.

Menurut Halotechnics, biaya yang digunakan untuk menyimpan panas lebih murah dibanding menyimpan listrik pada baterai seperti yang digunakan pada metode pembangkit listrik dari panel sel surya. Kemampuan penyimpanan panas dalam waktu lama ini dihasilkan dari bahan-bahan yang terdiri dari campuran garam serta bahan kaca baru. Material ini yang menjadi kunci pembangkit listrik dari panas sinar matahari menjadi cukup murah dan handal untuk bersaing dengan mesin pembangkit listrik berbahan bakar konvensional dalam skala besar.

Pembangkit listrik tenaga panas matahari ini juga dilengkapi dengan peralatan penyimpan panas yang memungkinkan untuk menghasilkan uap terus-menerus, bahkan pada malam hari.

technologyreview.com