Cari di Blog Ini

Sabtu, 03 November 2012

Sejarah Teknologi Barcode

Barcode
Pada tahun 1932 sebuah proyek yang ambisius telah dilakukan oleh sekelompok kecil mahasiswa yang dipimpin oleh Wallace Flint di Harvard University Graduate School of Business Administration. Proyek ini bertujuan agar pelanggan atau pembeli pada sebuah toko bisa mengetahui informasi tentang barang yang diinginkan dengan sebuah kartu tanpa harus membuka katalog tentang informasi barang-barang yang dijual di toko tersebut. Kartu tersebut kemudian diserahkan kepada petugas yang selanjutnya meletakkan kartu pada sebuah alat yang berfungsi sebagai scanner. Sistem kemudian secara otomatis akan mengetahui jumlah persediaan barang yang ada di gudang sehingga bisa diberikan kepada pembeli itu. Berdasarkan data yang terdapat pada kartu bisa dengan segera dibuatkan tagihan atas pembelian barang dimaksud dan catatan persediaan barang serupa yang tersedia di gudang pun secara otomatis telah diperbarui.

Sejarah barcode modern dimulai pada 1948. Bernard Silver, seorang mahasiswa pascasarjana di Drexel Institute of Technology di Philadelphia, mendengar bahwa seorang pengusaha pemasar bahan makanan lokal meminta salah satu dekan untuk melakukan riset guna mengembangkan sebuah sistem yang secara otomatis bisa membaca informasi produk pada saat pemeriksaan persediaan produk. Silver menyampaikan permintaan pengusaha tersebut kepada seorang temannya, Norman Joseph Woodland. Pada waktu itu Woodland berusia dua puluh tujuh tahun, sudah menyelesaikan kuliahnya dan menjadi guru di Drexel. Informasi ini menarik perhatian Woodland dan dia mulai melakukan beberapa penelitian dan percobaan.

Ide pertama Woodland adalah menggunakan pola tinta yang akan berpendar di bawah sinar ultraviolet. Woodland dan Silver membuat sebuah perangkat yang diharapkan bisa berfungsi seperti yang diharapkan. Tetapi sistem mempunyai masalah dengan ketidakstabilan tinta dan itu menimbulkan biaya yang mahal untuk mencetak pola. Meskipun demikian Woodland tidak berputus asa. Ia yakin mereka akan menemukan ide lain yang bisa diterapkan. Woodland kemudian mengambil uang tabungannya, berhenti dari pekerjaan sebagai guru di Drexel, dan pindah ke apartemen milik kakeknya di Florida agar bisa memiliki lebih banyak waktu untuk melanjutkan penelitian dan percobaannya itu.

Pada tanggal 20 Oktober 1949, Woodland dan Silver mengajukan aplikasi paten yang berjudul "Klasifikasi dam Motode Aparatur". Para ahli menggambarkan penemuan mereka sebagai " seni mengklasifikasikan data ... melalui medium untuk mengidentifikasi pola-pola".

Sejarah barcode menyebutkan bahwa desain barcode buatan Woodland dan Silver sebagai simbol "mata banteng" yang terdiri dari serangkaian lingkaran konsentris. Woodland dan Silver memang menggunakan simbol sebagai simbologi dasar yang menggambarkan sebuah pola garis lurus mirip dengan yang digunakan pada linear barcode sekarang ini seperti pada UPC dan Kode 39. Simbologi itu terdiri dari empat pola garis putih dengan latar belakang gelap. Garis pertama adalah sebuah garis datum dan posisi yang tersisa tiga garis itu tetap mengacu pada garis pertama. Informasi yang dikodekan berdasarkan ada atau tidak satu garis atau lebih. Cara ini memungkinkan klasifikasi 7 macam informasi. Namun, para ahli berpendapat jika ada lebih banyak garis yang ditambahkan, akan lebih banyak klasifikasi dapat dikodekan. Dengan 10 garis, 1023 klasifikasi dapat dikodekan.

Aplikasi paten milik Woodland dan Silver disahkan pada tanggal 7 Oktober 1952 sebagai US Patent 2.612.994. Silver meninggal dunia pada tahun 1962 karena kecelakaan mobil. Pada saat itu dia baru berusia 32 tahun dan belum sempat menyaksikan penggunaan barcode secara komersial. Woodland dianugerahi 1992 National Medal of Technology oleh Presiden George Herbert Walker Bush. Baik Silver maupun Woodland menghasilkan banyak uang karena penemuan mereka itu telah menjadi bisnis bernilai miliaran dolar. Itu karena mereka menjual patennya untuk RCA pada tahun 1952, jauh sebelum teknologi barcode ini dikomersialkan. Paten berakhir pada tahun 1969, 5 tahun sebelum penggunaan barcode mulai meluas di hampir semua toko.

Pada tahun 1967 RCA memasang salah satu sistem pemindaian pertama di sebuah toko Kroger di Cincinnati. Kode produk mengacu pada desain "barcode mata banteng", satu set lingkaran konsentris dengan ruang-ruang antara yang lebarnya berbeda. Barcode ini tidak tercetak pada kemasan barang tapi dipasang pada barang oleh para petugas toko Kroger tersebut. Tapi ada masalah dengan kode RCA / Kroger. Ini membuat kalangan industri harus sepakat mengenai standard skema pengkodean untuk semua peralatan pabrik sehingga semua pengguna lebih mudah untuk mengadopsi teknologi ini.

Pada tahun 1969, NAFC menawarkan kepada Logicon Inc. untuk mengembangkan metode pemakaian barcode secara lebih luas di bidang industri. Hasilnya adalah Bagian 1 dan 2 dari Universal Grocery Products Identification Code (UGPIC) pada musim panas tahun 1970. Berdasarkan laporan rekomendasi dari Logicon, telah dibentuk Komisi Ad Hoc Supermarket AS untuk menyeragamkan kode produk untuk toko penjual bahan makanan. Tiga tahun kemudian, Komite merekomendasikan untuk pemakaian simbol UPC yang hingga dewasa ini masih digunakan di Amerika Serikat. Simbologi itu dikembangkan oleh George Laurer dari IBM yang juga masih mengacu pada gagasan penemuan Woodland dan Silver.

Pada Juni 1974, salah satu scanner UPC pertama, yang dibuat oleh NCR Corp (yang kemudian disebut National Cash Register Co), dipasang pada supermarket Marsh di Troy, Ohio. Pada tanggal 26 Juni 1974, produk pertama yang sudah dilengkapi dengan barcode telah mulai bisa dipindai di counter check-out. Produk itu adalah 10 pack permen karet Wrigley's Juicy Fruit. Permen karet itu bukan khusus dijadikan sebagai produk yang pertama untuk dipindai. Hanya kebetulan saja permen karet tersebut menjadi produk yang pertama kali dibeli oleh seorang pembeli yang sayang sekali namanya tidak sempat dicatat. Namun demikian hingga saat ini produk permen karet tersebut dipajang di Smithsonian Institution's National Museum of American History.

Mungkin industri yang pertama kali mengaplikasikan barcode adalah sistem yang dikembangkan pada tahun 1969 oleh Computer Identics (US Patent 3.673.389 dan US Patent 3.743.819) pada General Motors untuk memeriksa persediaan mobil. Tapi barcode baru benar-benar diaplikasikan di bidang industri pada tanggal 1 September1981 ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengadopsi penggunaan Kode 39 untuk menandai semua produk yang dijual kepada militer Amerika Serikat. Sistem ini disebut LOGMARS, dan masih digunakan sampai sekarang oleh militer AS.

Pada bulan September 1982, Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) mulai menggunakan barcode POSTNET yang secara otomatis akan menyortir surat berdasarkan kode pos. Sejak bulan Oktober 1983, USPS telah menggunakan peralatan barcode untuk menyortir surat di 100 wilayah metropolitan utama. USPS telah telah bereksperimen dengan barcode berdasarkan kode pos pada surat sejak 1977.

barcoding.com, basics.ie, uspto.gov