Cari di Blog Ini

Jumat, 23 November 2012

Kiat Menyusun Proposal

Proposal
Proposal sebenarnya media penghubung untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan antara satu pihak dengan pihak lain (sponsor). Meski membuat proposal tidak seperti menulis surat resmi biasa, ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan. Pertama, proposal sebaiknya dibuat oleh orang yang menguasai dan memahami masalah. Pasalnya, proposal bukan produk khayalan atau fiktif, melainkan produk nyata yang dibuat berdasarkan gagasan, data, dan prediksi yang rasional.

Kedua, proposal perlu didukung pesan yang optimis. Agar proposal diterima atau setidaknya dipertimbangkan, pilih kata-kata yang sedikit persuasif, tanpa mengurangi keresmian proposal tersebut. Selain itu, karena berisi gagasan maka proposal akan lebih bagus jika dilampiri berbagai dokumen pendukung.

Ketiga, meski bersifat resmi kemasan proposal perlu disusun secara istimewa agar pihak penerima proposal tertarik membacanya. Cantumkan nama lembaga dan orang yang bertanggung jawab atas diterbitkannya proposal tersebut untuk legitimasi.

Siap membuat proposal sekarang? Ini skemanya:

1. Judul Proposal
Memberitahukan isi dalam beberapa kata untuk menarik perhatian pembaca proposal.

2. Isi Proposal
Tak perlu menuliskan banyak hal dalam rangkaian kata indah sehingga menghasilkan proposal yang tebal. Buat to the point dan batasi proposal menjadi beberapa hal dengan tampilan isi yang disesuaikan.

3. Pendahuluan
Bagian ini berisi latar belakang kegiatan dan alasan yang mendasari kegiatan berlangsung. Sertakan sedikit profil lembaga Anda. Buat maksimal dalam 3 paragraf.

4. Tujuan
Berisi tujuan mengapa kegiatan diadakan. Maksimal 1 paragraf.

5. General Information
Isinya informasi umum yang perlu diketahui pihak perusahaan terkait kegiatan yang diajukan. Terdiri dari tempat dan waktu kegiatan, sasaran kegiatan, dan target peserta kegiatan.

6. Acara
Berisi acara-acara yang akan ada dalam kegiatan. Misalnya, games, talkshow, doorprize, dan lain-lain.

7. Pengisi Acara
Menyebutkan siapa saja yang akan mengisi acara. Mulai dari MC, pemateri, narasumber, tokoh, artis, atau mugkin pejabat politik.

8. Anggaran
Tidak perlu ditampilkan secara detail. Cukup tampilkan hal-hal umum saja yang sudah diakumulasikan.

9. Kategori Sponsor
Tampilkan bagian ini dalam bentuk tabel yang mudah dibaca dan dipahami sehingga pihak perusahaan tidak banyak menghabiskan waktu untuk membolak-balikkan halaman.

10. Paket Sponsor
Ini adalah bagian yang menampilkan tawaran kerja sama yang bersifat lebih bebas dan biasanya untuk jumlah kecil. Anda bisa menawarkan paket ini ke beberapa perusahaan yang berbeda. Jelaskan paket yang didapat sponsor apa saja, sesuai dengan nilai yang dia berikan.

11. Co-partnership
Ini merupakan ajuan bentuk kerja sama yang bersifat lebih bebas dan sedikit terlepas dari seputar media dan publikasi. Bentuk kerjasama tambahan ditampilkan di bagian ini, seperti pengadaan konsumsi panitia, barter promo, pemberian produk perusahaan, kerjasama jasa perusahaan, pemberian bantuan sosial untuk acara bakti sosial, dan lain-lain. Di bagian ini juga disampaikan bahwa bentuk kerjasama lain dapat dibicarakan lebih lanjut.

12. Penutup
Tuliskan harapan dan keyakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat dan akan berhasil. Ucapkan terima kasih kepada pembaca proposal.

13. Contact Person
Cantumkan alamat, email, dan nomor telepon yang bisa dihubungi agar proposal bisa ditindaklanjuti. Usahakan nomor handphone lebih dari satu orang dengan provider berbeda.

kompas.com

Rabu, 14 November 2012

23.473 KK di Lampung Utara Belum Memiliki Jamban

Jamban
23.473 KK di Lampura Belum Memiliki Jamban

Jumlah warga yang sudah menggunakan jamban sebanyak 73.986 KK dari 97.459 KK. Sedangkan yang belum memiliki 23.473 KK. Jumlah ini didapat dari data Dinas Kesehatan Lampung Utara.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara, Sujarno mengatakan jumlah tersebut dari pendataan warga di 23 Kecamatan se Lampura. Dimana keluarga yang didata diambil secara acak oleh Puskesmas, dengan jumlah mencapai 97.459 KK. "Dengan kata lain, jumlah yang mempunyai jamban sekitar 75,91 persen saja," jelasnya, Kamis (8/11).

"Mereka yang belum memiliki jamban memang dari keluarga yang kurang mampu. Namun selain faktor ekonomi, ada pula faktor geografis dari lokasi tersebut. Sedangkan di beberapa daerah jamban belum merupakan kebutuhan pokok, karena mereka bisa buang air besar di kolam ikan, sekaligus memberi makan ikanya," katanya.

Dari jumlah tersebut, keluarga yang mempunyai tempat buang kotoran yang sehat baru mencapai 47.419 KK dari 97.459 KK. Dari jumlah tersebut, masih banyak warga yang belum mempunyai jamban. Akibat dengan ketiadaan kloset tersebut, bebernya, warga akan mudah terkena penyakit diare dan hepatitis A.

lampung.tribunnews.com

Kantor Penanaman Modal dan Perizinan Lampung Utara Akan Menjadi Lembaga Tersendiri

KPMP Lampura Akan Berubah Menjadi Badan

Kantor Penanaman Modal dan Perizinan (KPMP) Kabupaten Lampung Utara (Lampura) tengah berupaya untuk penguatan lembaga dari kantor menjadi suatu badan.

Besarnya keinginan itu didasari dengan telah diterbitkannya Surat Menteri No:061/3023/SJ perihal percepatan pelimpahan kewenangan perizinan dan nonperizinan berusaha di daerah kepada lembaga PTSP.

Demikian diungkapkan Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perizinan (KPMP), Putra Muda melalui Kasi Pemrosesan Perizinan, Duta Karya, Senin (12/11/2012).

Dijelaskannya, selain didasari surat menteri tersebut, juga adanya Instruksi Meneteri Dalam Negeri No: 507/3203/SJ tentang percepatan pemberian izin dan non izin berusaha, serta adanya surat edaran Gubernur Lampung nomor: 507/1116/11.06/2012 tentang efektifitas penanaman modal di daerah. "Atas dasar itulah kami berupaya agar KPMP Lampura dapat berusbah menjadi suatu badan," katanya.

lampung.tribunnews.com

Minggu, 11 November 2012

Bupati Tanggapi Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Lampung Utara

Kantor Bupati Lampung Utara
Disdik Serap Anggaran 44,7 Persen Dari APBD 2013

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Lampung Utara,berjumlah 10.188 orang. Dari jumlah itu 56 persennya adalah tenaga pendidik, sehingga anggaran yang diserap Dinas Pendidikan Lampura mencapai 44,66 persen dari total RAPBD Tahun Anggaran 2013 yang dialokasikan untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung (gaji PNS). "Mengenai besaran belanja tidak langsung selain dialokasikan untuk gaji PNS,juga dipergunakan untuk tunjangan sertifikasi dan non sertifikasi guru," kata Bupati Lampung Utara Drs.Hi.Zainal Abidin,M.M. menanggapi pemandangan umum yang disampaikan oleh Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai besarnya plafon anggaran untuk Dinas Pendidikan, pada paripurna jawaban bupati atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD tentang Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD tahun anggaran 2013 diruang sidang paripurna DPRD, Rabu (7/11/2012).

Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Lampura M.Yusrizal dihadiri Forkopimda setempat dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Lampura. Selanjutnya menanggapi pemandangan umum Fraksi PAN, Bupati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Utara yang relatif besar dipengaruhi oleh komoditi pertanian dan perdagangan. Laju Inflasi 0,01 persen per September 2012 adalah Laju Inflasi Nasional yang menjadi asumsi dasar dalam penyusunan APBD Lampura Tahun Anggaran 2013, sedangkan laju Inflasi Lampura pada semester I tahun 2012 adalah 1,72 persen. Mengenai pertumbuhan ekonomi melalui sektor peternakan, kata Bupati yakni melalui program pengembangan ternak dan peningkatan produksi daging. Ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan dalam mencapai swasembada daging Tahun 2014, antara lain pengembangan kawasan peternakan berupa bibit sapi.

Pertumbuhan ekonomi melalui pasar agribisnis, Pemerintah Provinsi Lampung telah mendirikan terminal agribisnis di Lampung Selatan, dan diharapkan Kabupaten Lampung Utara juga dapat mendirikan subterminal agribisnis, karena itu diperlukan dukungan dari semua stakeholder, terang Bupati. Selain itu,komoditas kedelai merupakan salah satu dari tujuh skala prioritas sektor pertanian setelah padi dan jagung, yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Lampung Utara Tahun 2009-2014. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan lokal, mengurangi impor dan tanaman kedelai yang merupakan tanaman alternatif bagi lahan sawah yang belum terjangkau irigasi.

Selanjutnya,mengenai beberapa permasalahan pertanahan yang ada di Lampura, Bupati menjelaskan, masalah area PTPN VII unit usaha Bunga Mayang dengan masyarakat telah diadakan pertemuan antara Forkopimda, masyarakat dan pihak PTPN VII, telah mengambil keputusan meminta kepada Menteri BUMN untuik melakukan pengukuran ulang terhadap areal HGU PTPN VII unit usaha Bunga Mayang sesuai dengan keinginan masyarakat. "Masalah masyarakat Desa Sawojajar dan Madukoro dengan pihak Kimal (TNI AL), telah dilakukan pertemuan antar Forkopimda dan Perwakilan Mabes TNI AL, yang mana keinginan masyarakat Desa Sawojajar, agar tanah yang telah memiliki sertifikat tanah seluas 48 Hektar dapat dikelola masyarakat. Sedangkan masyarakat Madukoro meminta agar permohonan penerbitan sertifikat tanah seluas 87 bidang yang telah didaftarkan melalui prona BPN RI dan pihak TNI AL telah berjanji untuk segera menyelesaikan masalah tersebut," terangnya lagi.

Sementara itu,dalam menanggapi pemandangan umum Fraksi PDI-P Bupati mengatakan pihaknya akan berupaya tercapainya prioritas pembangunan Kabupaten Lampung Utara yang telah ditetapkan dalam RPJMD dan Optimalisasi pelaksanaannya, serta efisiensi dan efektifitas dalam penganggarannya pada APBD 2013. Jawaban ini juga sekaligus untuk menjawab saran, masukan dari Fraksi Nengah Nyappur, ujar Bupati.

www.lampungutara.go.id

Kamis, 08 November 2012

Daftar Nomor Kode Pos Kotabumi

Dibawah ini disajikan daftar nomor kode pos untuk kawasan Kotabumi, Lampung Utara.

Nama Jalan / TempatKode Pos
1- Wil.Kec. Kotabumi lainnya Kec. Kotabumi34551
2Gg. Abdul Kadir Sahid 34512
3Gg. Ahmad Akuan 34516
4Gg. Akasia 34513
5Gg. Al Hidayah 34513
6Gg. Amal 34516
7Gg. Amerta 34519
8Gg. Ampoi 34513
9Gg. Andalas 34519
10Gg. Anggrek, Kel. Tanjung Aman34511
11Gg. Anggrek, Kel. Kelapa Tujuh24513
12Gg. Anugerah 34511
13Gg. Asri 34511
14Gg. Aster 34515
15Gg. Bahagia 34519
16Gg. Bangun I - V 34511
17Gg. Batarabayu 34516
18Gg. Belimbing 34513
19Gg. Bidan 34511
20Gg. Bima 34514
21Gg. Bougenvil, Kel. Sribasuki34515
22Gg. Bougenvil, Kel. Kelapatujuh34513
23Gg. Buntu, Kel. Kotabumi Pasar34518
24Gg. Buntu, Kel. Tanjung Aman34511
25Gg. Camar Ampera 34511
26Gg. Camar Bakti 34511
27Gg. Camar I - IV 34511
28Gg. Cemara 34515
29Gg. Cempaka 34513
30Gg. Cempedak 34513
31Gg. Cendana 34513
32Gg. Cendana Wangi 34514
33Gg. Cengkeh 34513
34Gg. Cermai 34515
35Gg. Dadali I - VI 34511
36Gg. Dahlia I - VI 34512
37Gg. Dara I - IX 34511
38Gg. Darul Hikmah 34516
39Gg. Elang 34511
40Gg. Flamboyan 34513
41Gg. Gareng 34514
42Gg. Gatot Kaca 34514
43Gg. Habib 34518
44Gg. Hanura 34511
45Gg. Iman 34511
46Gg. Indah 34512
47Gg. Jalaba 34513
48Gg. Kamboja 34515
49Gg. Kenanga 34513
50Gg. Kencana 34511
51Gg. Ksatria 34511
52Gg. Kurnia I - II 34511
53Gg. Kusuma 34518
54Gg. Kutilang I - VI 34511
55Gg. Lambang 34519
56Gg. Lekpeli 34514
57Gg. Manggarai 34513
58Gg. Manunggal 34514
59Gg. Masjid Agung 34518
60Gg. Mawar, Kel. Tanjung Aman34511
61Gg. Mawar, Kel. Kelapa Tujuh34513
62Gg. Maya Jaya 34514
63Gg. Melati I - III34515
64Gg. Melati 34513
65Gg. Merak I - XI 34511
66Gg. Merapi I - III 34513
67Gg. Merdeka No. Genap 2 - 3034519
68Gg. Merdeka No. Ganjil 1 - 2734519
69Gg. Merdeka No. Genap 40 dst34511
70Gg. Merdeka No. Ganjil 39 dst34511
71Gg. Merpati I - IV34511
72Gg. Merpati 34516
73Gg. Minang 34518
74Gg. Muhammad Umar 34516
75Gg. Murai I - III 34511
76Gg. Mushola 34514
77Gg. Naga 34511
78Gg. Nuri I - III 34519
79Gg. Nusa Indah 34513
80Gg. Nusantara 34511
81Gg. Onto 34514
82Gg. Paseban 34518
83Gg. Pemuda 34518
84Gg. Penatih Tuho 34516
85Gg. Perdagangan 34512
86Gg. Pirel 34514
87Gg. Pompa Air 34518
88Gg. Pulaupandan 34511
89Gg. Punai Indah 34511
90Gg. Punai Merdeka 34511
91Gg. Punai Rahayu 34511
92Gg. Punai Surya 34511
93Gg. Pusaka 34519
94Gg. Rais 34511
95Gg. Rajawali 34511
96Gg. Ramamuju 34516
97Gg. Rambutan 34516
98Gg. Rawaweh 34518
99Gg. Raya 34514
100Gg. Redale 34519
101Gg. Remaja 34511
102Gg. Ria 34511
103Gg. Saleh, Haji 34516
104Gg. Sanser 34515
105Gg. Sekolahan 34512
106Gg. Semar 34514
107Gg. Semeru I - III 34513
108Gg. Sentosa 34515
109Gg. Sinar Jogya 34516
110Gg. Singgahmata I - II 34519
111Gg. SMP 2 34518
112Gg. Sombo 34514
113Gg. Sungkai 34515
114Gg. Tanah Rendah 34511
115Gg. Toko ABC 34518
116Gg. Tulang Bawang I - II 34519
117Gg. Usaha I - II 34519
118Gg. Wakab No. Ganjil 305 dst34511
119Gg. Wakab No. Genap 306 dst34511
120Gg. Wakab No. Ganjil 1 - 1534518
121Gg. Wakab No. Genap 2 - 1434518
122Jln. Abdul Kadir Sahid 34516
123Jln. Abdul Murod 34518
124Jln. Abdul Yusuf 34516
125Jln. Abung Raya Barat 34518
126Jln. Abung Raya Ilir No. Genap 92 - 16434517
127Jln. Abung Raya Ilir No. Ganjil 303 dst34516
128Jln. Abung Raya Ilir No. Genap 304 dst34516
129Jln. Abung Raya Ilir No. Ganjil 91 - 16534517
130Jln. Abung Raya Timur 34518
131Jln. Achmad Akuan No. Genap 368 dst34512
132Jln. Achmad Akuan No. Genap 2 - 57634515
133Jln. Achmad Akuan No. Genap 178 - 25034514
134Jln. Achmad Akuan No. Ganjil 179 - 24934514
135Jln. Achmad Akuan No. Ganjil 1 - 5734515
136Jln. Achmad Akuan No. Ganjil 363 dst34512
137Jln. Achmad Yani 34518
138Jln. Agus Salim, Haji 34516
139Jln. Anggrek 34512
140Jln. Arjuna 34513
141Jln. Asni, Haji 34511
142Jln. Asri 34511
143Jln. Beringin 34515
144Jln. Bermawi, Haji 34518
145Jln. Bukit Pesagi 34519
146Jln. Bumi Agung 34517
147Jln. Bunga Mayang 34515
148Jln. Canguk 34517
149Jln. Cik Udin 34516
150Jln. Cokroaminoto 34518
151Jln. Dahlia No. Genap 88 - 13834512
152Jln. Dahlia No. Ganjil 503 dst34515
153Jln. Dahlia No. Ganjil 89 - 13734512
154Jln. Dahlia No. Genap 504 dst34515
155Jln. Duku 34513
156Jln. Dulhak, Kapten No. Genap 268 dst34511
157Jln. Dulhak, Kapten No. Genap 2 - 7434519
158Jln. Dulhak, Kapten No. Ganjil 269 dst34511
159Jln. Dulhak, Kapten No. Ganjil 1 - 7334519
160Jln. Ganesa 34511
161Jln. Garuda 34519
162Jln. Gotong Royong 34511
163Jln. Ibrahim 34518
164Jln. Inpres 34513
165Jln. Kantor Pos 34518
166Jln. Kartini 34518
167Jln. Karyawan 34511
168Jln. Kenali I - II 34511
169Jln. Kesehatan 34511
170Jln. Kosgoro 34519
171Jln. Lembung Curup 34514
172Jln. Lukman Syah 34516
173Jln. Mangga Besar 34511
174Jln. Masjid 34511
175Jln. Melati 34515
176Jln. Merdeka 34518
177Jln. Merpati 34511
178Jln. Mohamad Saleh, Haji 34518
179Jln. Mohammad Tohir, Haji, Kel. Tanjungaman34511
180Jln. Mohammad Tohir, Haji, Kel. Kotabumi Tengah34516
181Jln. Muqodam 34518
182Jln. Mustofa, Kapten 34512
183Jln. Nunyai 34516
184Jln. Padat Karya 34514
185Jln. Pahlawan 34511
186Jln. Pangeran Jinul 34514
187Jln. Paseban 34518
188Jln. Pelangi 34512
189Jln. Pemasyarakatan 34511
190Jln. Pembangunan 34519
191Jln. Pemuda 34518
192Jln. Perintis Kemerdekaan No. Ganjil 61 dst34516
193Jln. Perintis Kemerdekaan No. Genap34519
194Jln. Persilu 34511
195Jln. Perumnas 34514
196Jln. Perwakilan No. Genap 40 dst34516
197Jln. Perwakilan No. 1 - 61, Kel. Cempedak34516
198Jln. Perwakilan No. 1 - 7, Kel. Tanjung Aman34511
199Jln. Perwakilan No. Genap 2 - 834511
200Jln. Peturu, Serma 34511
201Jln. Purwo 34511
202Jln. R. Taat 34518
203Jln. Raden Intan No. 11 - 3934518
204Jln. Raden Intan No. 96 - 99, 284 - 29934512
205Jln. Rambutan 34513
206Jln. Rio Kunang 34518
207Jln. Sindangsari Atas 34517
208Jln. Sindangsari Bawah 34517
209Jln. Sriwijaya No. Ganjil 191 dst34518
210Jln. Sriwijaya No. Genap 2 - 5834516
211Jln. Sriwijaya No. Genap 190 dst34518
212Jln. Sriwijaya No. Ganjil 3 - 5734516
213Jln. Stasiun No. Ganjil 213 - 21934516
214Jln. Stasiun No. Genap 216 - 70034518
215Jln. Stasiun No. Genap 214 - 22034516
216Jln. Stasiun No. Genap 200 - 21234518
217Jln. Stasiun No. Genap 2 - 834518
218Jln. Stasiun No. Ganjil 215 - 70134518
219Jln. Stasiun No. Ganjil 201 - 21334518
220Jln. Stasiun No. Ganjil 107 - 19934516
221Jln. Stasiun No. Ganjil 1 - 734518
222Jln. Sudirman, Jendral Kel. Cempedak34516
223Jln. Sudirman, Jendral Kel. Kelapatujuh34513
224Jln. Sudirman, Jendral Kel. Gapura34512
225Jln. Sudirman, Jendral Kel. Tanjung Aman34511
226Jln. Sukarno Hatta 34511
227Jln. Sutan Demak 34519
228Jln. Taman Siswa 34516
229Jln. Tebing Tinggi 34519
230Jln. Triodeso 34518
231Jln. Tulung Batuan 34511
232Jln. Veteran 34511
233Jln. Wonogiri 34513
234Jln. Wredatama 34511
235Kec. Abung Barat Kab. Lampung Utara34558
236Kec. Abung Selatan Kab. Lampung Utara34581
237Kec. Abung Timur Kab. Lampung Utara34583
238Kec. Bukit Kemuning Kab. Lampung Utara34556
239Kec. Sungkai Selatan Kab. Lampung Utara34554
240Kec. Sungkai Utara Kab. Lampung Utara34555
241Kec. Tanjungraja Kab. Lampung Utara34557
242Kel. Cempedak Kec. Kotabumi34516
243Kel. Gapura Kec. Kotabumi34512
244Kel. Kelapa Tujuh Kec. Kotabumi34513
245Kel. Kota Alam Kec. Kotabumi34519
246Kel. Kotabumi Ilir Kec. Kotabumi34517
247Kel. Kotabumi Pasar Kec. Kotabumi34518
248Kel. Kotabumi Tengah Kec. Kotabumi34516
249Kel. Kotabumi Udik Kec. Kotabumi34518
250Kel. Rejosari Kec. Kotabumi34514
251Kel. Sindangsari Kec. Kotabumi34517
252Kel. Sribasuki Kec. Kotabumi34515
253Kel. Tanjungaman Kec. Kotabumi34511
254Kpg. Tanah Miring 34519
255Kr. Pemda 34511
256Kt. Pasar Dekon 34518

www.nusaland.com

Selasa, 06 November 2012

Atap Beberapa Rumah Hilang Terbawa Angin Puting Beliung

Desa Cabang Empat
Puting Beliung Amuk Desa Cabang Empat

Desa Cabang Empat, Dusun Sukoharjo dan Desa Gilih Suka Negeri, Abung Selatan, Senin (5/11) sekitar pukul 15.30 WIB, diterpa angin puting beliung. Akibatnya beberapa rumah kehilangan atap.

Maria (32) salah satu korban angin puting beliung mengatakan saat itu angin datang bersama dengan hujan deras. Dengan cepatnya, angin membawa terbang atap rumahnya. "Angin dating begitu cepat, hingga tidak diketahui dari mana asalnya," ujarnya, Selasa (6/11).

Akibat kejadian tersebut, anaknya yang berumur dua bulan terkena air hujan di saat kejadian hingga menyebabkan sakit flu dan batuk.

Hal senada diungkapkan, Riswan warga Gilih Suka Negeri mengatakan bahwa ada beberapa rumah yang atapnya diterjang angin puting beliung, "Angin yang datang sore itu begitu kencang dan bersamaan dengan datangnya hujan deras. Ada beberapa rumah yang atapnya diterbangkan angin, seperti didesa Cabang empat, Dusun Sukoharjo dan Desa Gilih Suka Negeri. Akan tetapi saat ini, atapnya telah diperbaiki oleh pemiliknya," jelasnya.

Mendapatkan laporan terjadinya puting beliung, ketua DPRD Lampura M. Yusrizal mengunjungi korban. Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan bantuan alakadarnya kebeberapa korban. "Saya harap instansi terkait melakukan peninjauan," tukasnya.

lampung.tribunnews.com

Sejarah Pembuatan Sabun

Sabun
Bagi banyak orang, mandi adalah kebutuhan yang sifatnya wajib. Paling tidak orang merasa perlu mandi dua kali dalam satu hari. Mandi pagi dan mandi sore. Salah satu kelengkapan mandi yang cukup vital adalah sabun. Dengan busanya, acara mandi menjadi kegiatan yang menyenangkan. Sabun juga berfungsi untuk membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh dan membunuh kuman-kuman yang mengancam kesehatan kita. Lalu, bagaimana awalnya sehingga sabun menjadi perlengkapan untuk mandi?

Konon kabarnya sabun yang kita gunakan untuk mandi sehari-hari itu pertama kali dipakai oleh orang-orang Sumeria di Timur Tengah kurang lebih 4.500 tahun yang lalu. Saat itu mereka menggunakan lemak dari beberapa jenis tumbuhan dan bubuk kayu yang diolah dan dibentuk menjadi seperti tablet. Tablet itu berukuran sebesar kelereng yang kemudian digunakan untuk membersihkan kulit dan baju dan dikenal sebagai sabun konvensional pertama dalam sejarah peradaban manusia. Tapi bukan berarti manusia sebelum itu tidak berusaha untuk membersihkan diri. Jauh sebelumnya, nenek moyang kita sudah terbiasa merawat diri mereka dengan menggunakan bahan-bahan dari alam di sekitarnya. Misalnya menggosok badan dengan menggunakan batu-batuan khusus. Hingga saat ini pun, orang di beberapa daerah di Indonesia masih sering menggunakan batu pembersih yang dikenal sebagai batu apung. Nenek moyang kita juga mengenal beberapa jenis daun-daunan sebagai bahan pewangi dan lulur.

Jika diamati, cara pembuatan sabun dari dulu sampai sekarang sangat lambat perkembangannya dibandingkan bahan kosmetika lainnya. Bahan baku yang dipakai sekarang tidak jauh berbeda dengan bahan yang digunakan oleh orang Sumeria di masa lalu. Penemuan yang mereka lakukan dilanjutkan oleh seorang tabib dari Yunani, Galen, sekitar dua abad sebelum masehi. Galen berhasil membuat sapo (berasal dari kata saponifikasi yang artinya penyabunan) yang dibuatnya dari lemak hewan dan bubuk kayu untuk membersihkan kulit dan mengobati luka. Penggunaannya dalam keseharian lebih bertujuan untuk kesehatan dari pada untuk mandi biasa.

Pada awal abad ke-19, Marchionini menemukan bahwa lapisan lemak pada permukaan kulit manusia menyebabkan kulit menjadi bersifat sedikit asam. Kondisi ini sebenarnya sangat dibutuhkan untuk melindungi kulit dari kuman. Sementara itu, seorang peneliti lainnya telah menyimpulkan bahwa pemakaian sabun yang bersifat basa (alkalin) atau hanya air sekalipun (PH7) akan mengganggu keasaman tersebut sehingga dapat merusak ketahanan kulit terhadap mikroba dari luar tubuh. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang ahli kimia dari Jerman, H. Bertsch dan G. Schuster, membuat sulfat yang ber-fatty alcohol (fatty alcohol sulphates) dari fatty alcohol melalui asam lemak. Sebelumnya, sulfonat sudah terlebih dulu dibuat orang, terutama untuk membersihkan pakaian (laundry). Sintetis lain pun mulai diselidiki dan dibuat. Misalnya karboksilat, fosfat, ester, dan betain. Karena semua bahan tersebut dibuat secara sintetis, maka disebut juga dengan nama synthetic detergen (syndet) atau lebih dikenal dengan nama deterjen saja.

Dikarenakan sabun jaman dulu terbuat dari bahan lemak, minyak alami, dan garam alkalin, yang berakibat tidak aman bagi kulit karena dapat merusak keasaman kulit, mengurangi lemak kulit, bahkan mengurangi kemampuan kulit untuk mengeluarkan keringat, maka orang pun mulai membuat sabun dengan menggunakan bahan yang lebih aman. Demikian juga bahan untuk pembuatan deterjen sintetis. Sehingga sekarang kita mengenal bahan pembersih kulit dengan pH balance soap / deterjen, sabun netral, soap free detergen, dan sebagainya.

Untuk tujuan dan kegunaan yang berbeda, sabun dibuat dalam bentuk batang (bar), cair (liquid), dan cream. Untuk penggunaan yang lebih khusus, kita tinggal menambahkan atau mengurangi isinya. Misalnya sabun bayi, sabun antiseptic, sabun deodorant, sabun super fatty, sabun apricot, dan banyak lagi. Termasuk shampoo untuk rambut.

Sabun deterjen yang dibuat dari bahan sintetis biasanya mengandung delapan unsur. Unsur-unsur itu adalah sebagai-berikut :

Surfaktan. Merupakan bahan pembuat sabun yang paling penting. Misalnya lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun yang berasal dari minyak kelapa, minyak zaitun, atau lemak hewan.

Pelumas. Berguna untuk menghindari rasa kering pada kulit, membentuk sabun menjadi lunak, menjaga kestabilan busa, dan berfungsi sebagai peramas. Bahan pelumas bisa didapat dari asam lemak bebas, fatty alcohol, gliserol, lanolin, paraffin lunak, coccoa butter dan minyak almond.

Antioksidans dan Sequestering Agents. Berfungsi untuk menghindarkan kerusakan lemak, dan untuk mencegah terjadinya efek bau. Bahan pembuat oksidasi antara lain Stearil Hidrazid dan Butylhydroxi Toluene.

Deodoran. Pemakaian deodorant pada sabun mulai dilakukan sejak tahun 1950. Tapi untuk menghindari efek sampingannya, penggunaannya dibatasi.

Pewarna. Penggunaan zat pewarna pada sabun diperbolehkan sepanjang memenuhi persyaratan atau peraturan yang berlaku. Pada beberapa jenis sabun ditambahkan unsure titanium dioxsida untuk menimbulkan efek berkilau pada warna sabun dengan konsentrasi 0,01%. Bahkan ada beberapa jenis sabun dibuat tanpa warna hingga transparan.

Parfum. Berfungsi sebagai pewangi.

Asam Lemak. Penambahan asam lemak yang lemah seperti asam sitrat dapat menurunkan derajat pH pada sabun.

Bahan khusus sebagai tambahan. Dewasa ini sudah banyak sabun yang dibuat untuk keperluan khusus. Misalnya sabun netral yang mirip sabun bayi dengan konsentrasi dan tujuan yang berbeda.

Untuk menghindari berbagai efek yang buruk bagi kulit kita, gunakanlah sabun sesuai keperluan. Misalnya untuk mandi, gunakan sabun mandi, jangan sabun cuci. Sabun antiseptic dianjurkan dipakai jika kulit diduga tercemar banyak kuman. Itu pun jika kulit kita tahan terhadap bahan pembuatnya. Untuk yang berkulit kering, biasanya yang sudah berusia lanjut, gunakan sabun yang tidak membuat kulit menjadi lebih kering. Setelah memakai sabun, bilaslah kulit menggunakan air sebersih mungkin untuk menghindari efek utama dari sabun. Sebab biasanya masih tertinggal sisa-sisa sabun pada kuku, dibalik cincin atau jam tangan, gelang, dan sebagainya.

Sabtu, 03 November 2012

Sejarah Teknologi Barcode

Barcode
Pada tahun 1932 sebuah proyek yang ambisius telah dilakukan oleh sekelompok kecil mahasiswa yang dipimpin oleh Wallace Flint di Harvard University Graduate School of Business Administration. Proyek ini bertujuan agar pelanggan atau pembeli pada sebuah toko bisa mengetahui informasi tentang barang yang diinginkan dengan sebuah kartu tanpa harus membuka katalog tentang informasi barang-barang yang dijual di toko tersebut. Kartu tersebut kemudian diserahkan kepada petugas yang selanjutnya meletakkan kartu pada sebuah alat yang berfungsi sebagai scanner. Sistem kemudian secara otomatis akan mengetahui jumlah persediaan barang yang ada di gudang sehingga bisa diberikan kepada pembeli itu. Berdasarkan data yang terdapat pada kartu bisa dengan segera dibuatkan tagihan atas pembelian barang dimaksud dan catatan persediaan barang serupa yang tersedia di gudang pun secara otomatis telah diperbarui.

Sejarah barcode modern dimulai pada 1948. Bernard Silver, seorang mahasiswa pascasarjana di Drexel Institute of Technology di Philadelphia, mendengar bahwa seorang pengusaha pemasar bahan makanan lokal meminta salah satu dekan untuk melakukan riset guna mengembangkan sebuah sistem yang secara otomatis bisa membaca informasi produk pada saat pemeriksaan persediaan produk. Silver menyampaikan permintaan pengusaha tersebut kepada seorang temannya, Norman Joseph Woodland. Pada waktu itu Woodland berusia dua puluh tujuh tahun, sudah menyelesaikan kuliahnya dan menjadi guru di Drexel. Informasi ini menarik perhatian Woodland dan dia mulai melakukan beberapa penelitian dan percobaan.

Ide pertama Woodland adalah menggunakan pola tinta yang akan berpendar di bawah sinar ultraviolet. Woodland dan Silver membuat sebuah perangkat yang diharapkan bisa berfungsi seperti yang diharapkan. Tetapi sistem mempunyai masalah dengan ketidakstabilan tinta dan itu menimbulkan biaya yang mahal untuk mencetak pola. Meskipun demikian Woodland tidak berputus asa. Ia yakin mereka akan menemukan ide lain yang bisa diterapkan. Woodland kemudian mengambil uang tabungannya, berhenti dari pekerjaan sebagai guru di Drexel, dan pindah ke apartemen milik kakeknya di Florida agar bisa memiliki lebih banyak waktu untuk melanjutkan penelitian dan percobaannya itu.

Pada tanggal 20 Oktober 1949, Woodland dan Silver mengajukan aplikasi paten yang berjudul "Klasifikasi dam Motode Aparatur". Para ahli menggambarkan penemuan mereka sebagai " seni mengklasifikasikan data ... melalui medium untuk mengidentifikasi pola-pola".

Sejarah barcode menyebutkan bahwa desain barcode buatan Woodland dan Silver sebagai simbol "mata banteng" yang terdiri dari serangkaian lingkaran konsentris. Woodland dan Silver memang menggunakan simbol sebagai simbologi dasar yang menggambarkan sebuah pola garis lurus mirip dengan yang digunakan pada linear barcode sekarang ini seperti pada UPC dan Kode 39. Simbologi itu terdiri dari empat pola garis putih dengan latar belakang gelap. Garis pertama adalah sebuah garis datum dan posisi yang tersisa tiga garis itu tetap mengacu pada garis pertama. Informasi yang dikodekan berdasarkan ada atau tidak satu garis atau lebih. Cara ini memungkinkan klasifikasi 7 macam informasi. Namun, para ahli berpendapat jika ada lebih banyak garis yang ditambahkan, akan lebih banyak klasifikasi dapat dikodekan. Dengan 10 garis, 1023 klasifikasi dapat dikodekan.

Aplikasi paten milik Woodland dan Silver disahkan pada tanggal 7 Oktober 1952 sebagai US Patent 2.612.994. Silver meninggal dunia pada tahun 1962 karena kecelakaan mobil. Pada saat itu dia baru berusia 32 tahun dan belum sempat menyaksikan penggunaan barcode secara komersial. Woodland dianugerahi 1992 National Medal of Technology oleh Presiden George Herbert Walker Bush. Baik Silver maupun Woodland menghasilkan banyak uang karena penemuan mereka itu telah menjadi bisnis bernilai miliaran dolar. Itu karena mereka menjual patennya untuk RCA pada tahun 1952, jauh sebelum teknologi barcode ini dikomersialkan. Paten berakhir pada tahun 1969, 5 tahun sebelum penggunaan barcode mulai meluas di hampir semua toko.

Pada tahun 1967 RCA memasang salah satu sistem pemindaian pertama di sebuah toko Kroger di Cincinnati. Kode produk mengacu pada desain "barcode mata banteng", satu set lingkaran konsentris dengan ruang-ruang antara yang lebarnya berbeda. Barcode ini tidak tercetak pada kemasan barang tapi dipasang pada barang oleh para petugas toko Kroger tersebut. Tapi ada masalah dengan kode RCA / Kroger. Ini membuat kalangan industri harus sepakat mengenai standard skema pengkodean untuk semua peralatan pabrik sehingga semua pengguna lebih mudah untuk mengadopsi teknologi ini.

Pada tahun 1969, NAFC menawarkan kepada Logicon Inc. untuk mengembangkan metode pemakaian barcode secara lebih luas di bidang industri. Hasilnya adalah Bagian 1 dan 2 dari Universal Grocery Products Identification Code (UGPIC) pada musim panas tahun 1970. Berdasarkan laporan rekomendasi dari Logicon, telah dibentuk Komisi Ad Hoc Supermarket AS untuk menyeragamkan kode produk untuk toko penjual bahan makanan. Tiga tahun kemudian, Komite merekomendasikan untuk pemakaian simbol UPC yang hingga dewasa ini masih digunakan di Amerika Serikat. Simbologi itu dikembangkan oleh George Laurer dari IBM yang juga masih mengacu pada gagasan penemuan Woodland dan Silver.

Pada Juni 1974, salah satu scanner UPC pertama, yang dibuat oleh NCR Corp (yang kemudian disebut National Cash Register Co), dipasang pada supermarket Marsh di Troy, Ohio. Pada tanggal 26 Juni 1974, produk pertama yang sudah dilengkapi dengan barcode telah mulai bisa dipindai di counter check-out. Produk itu adalah 10 pack permen karet Wrigley's Juicy Fruit. Permen karet itu bukan khusus dijadikan sebagai produk yang pertama untuk dipindai. Hanya kebetulan saja permen karet tersebut menjadi produk yang pertama kali dibeli oleh seorang pembeli yang sayang sekali namanya tidak sempat dicatat. Namun demikian hingga saat ini produk permen karet tersebut dipajang di Smithsonian Institution's National Museum of American History.

Mungkin industri yang pertama kali mengaplikasikan barcode adalah sistem yang dikembangkan pada tahun 1969 oleh Computer Identics (US Patent 3.673.389 dan US Patent 3.743.819) pada General Motors untuk memeriksa persediaan mobil. Tapi barcode baru benar-benar diaplikasikan di bidang industri pada tanggal 1 September1981 ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengadopsi penggunaan Kode 39 untuk menandai semua produk yang dijual kepada militer Amerika Serikat. Sistem ini disebut LOGMARS, dan masih digunakan sampai sekarang oleh militer AS.

Pada bulan September 1982, Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) mulai menggunakan barcode POSTNET yang secara otomatis akan menyortir surat berdasarkan kode pos. Sejak bulan Oktober 1983, USPS telah menggunakan peralatan barcode untuk menyortir surat di 100 wilayah metropolitan utama. USPS telah telah bereksperimen dengan barcode berdasarkan kode pos pada surat sejak 1977.

barcoding.com, basics.ie, uspto.gov