Cari di Blog Ini

Selasa, 23 Oktober 2012

Incentive Strategi Kedermawanan Korporat

Incentive Strategi Kedermawanan Korporat

Banyak usaha yang dilakukan oleh sebuah perusahaan guna menjaga kelangsungan bisnisnya. Dari mulai penerapan strategi manajemen yang lebih kompetitif, quality improvement, penggunaan teknologi yang modern, bisnis proses yang lebih pendek, dan berdaya guna. Namun hal demikian belumlah sempurna bila dalam mendapatkan keuntungan di satu sisi, menimbulkan dampak atau kerugian di sisi lainya. Kasus Buyat yang sempat mengemuka di surat-surat kabar merupakan satu contoh dimana perusahaan harus juga menjaga lingkungannya agar tetap sehat, aman, dan memberikan incentive bagi lingkungan.

Incentive? Incentive dalam kamus oxford adalah "something that encourage action or effort", yang berarti sesuatu yang dapat memberikan rangsangan untuk maju dan berusaha. Contoh konkrit salah satunya adalah dengan memberdayakan usaha-usaha kecil yang dikelola oleh masyarakat seperti program Community Development. Tujuan dilakukannya program tersebut adalah agar masyarakat dapat mengelola usahanya dengan lebih baik, melalui pelatihan-pelatihan pemberdayaan, manajemen, pengoprasian peralatan-peralatan modern, sampai dengan menginvestasikan tenaga untuk bekerja sama dengan masyarakat membangun sarana atau prasarana yang dapat digunakan untuk kepentingan orang banyak.

Belakangan ini telah muncul sebuah trend baru khususnya di perusahaan perusahaan besar di Amerika. Pepatah bahwa barang siapa menanam benih, ia akan menuai hasilnya ternyata sampai juga ke negara yang biasa dijuluki Paman Sam tersebut. Hal tersebut dinamakan kedermawanan global, atau di Indonesia dikenal dengan nama Corporate Social Responsibility. Intel Corporation, salah satu contoh perusahaan komputer terkenal membangun balai komputer yang menyediakan akses internet dan pelatihan teknologi untuk anak-anak di 32 negara.

Pfizer Incorporate, salah satu perusahan farmasi terbesar didunia juga mempunyai program yang dinamai Global Health Fellows membuat program pelatihan dengan ikut menangani kesehatan publik di Uganda. Alasannya adalah dengan meningkatnya sentimen anti-amerika, maka tidak ada cara lain untuk mereka selain lebih proaktif memberikan incentive kepada masyarakat baik sekitar maupun di luar. Hal tersebut juga memiliki nilai tambah bagi perusahaan sebagai jaminan sosial di era dimana berita negatif sebuah perusahaan bisa beredar ke seluruh penjuru dalam sekejap. Inilah suatu bentuk usaha meningkatkan korporat image di mata lingkungan dan terutama pesaing, melunakkan serangan yang mungkin muncul terhadap reputasinya.

Kedermawanan meningkatkan kemungkinan untuk membuat pelanggan menganggap perusahaan adalah warga negara korporat yang baik. Selain CSR tersebut sebelumnya tanggung jawab korporat terhadap lingkungan telah di pelopori dengan program-program seperti system manajemen lingkungan, PROKASIH, PROPER, dan yang lebih dikenal dalam hal sertifikasi lingkungan internasional ISO 14000.

Lalu bila perusahaan melakukan tanggung-jawabnya terhadap lingkungan sekitar agar mendapatkan citra baik di masyarakat dan pelanggan, maka apa strategi kita agar memiliki citra baik di mata perusahaan?