Cari di Blog Ini

Selasa, 30 Oktober 2012

Manufaktur Dalam Pandangan Ekonomi Baru

Manufaktur
Manufaktur Dalam Pandangan Ekonomi Baru

Millenium baru telah membuat sebuah pola ekonomi baru (new economy) menjadi sebuah wacana yang perlu menjadi perhatian. Kita sadar bahwa perekonomian saat ini telah melalui beberapa model peradaban. Dimulai dari era pertanian 1750-an (agriculture), kemudian era industri 1960-an (industrial). Lalu apa yang terjadi pada saat ini? Era informasi merupakan gelombang peradaban baru yang perlu kita ketahui, yang akan merubah semua paradigma peradaban lama, serta membuka kesempatan menjadi semakin transparan dan kian kompetitf. Industri manufaktur (baca: pabrik produksi) adalah salah satu yang juga akan memberi dampak pada ekonomi baru tersebut.

Mengapa industri manufaktur? Karena di industri ini bila kita perhatikan pada tingkatan tenaga kerja permanen memiliki level gaji yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan industri lainnya seperti jasa maupun perdagangan. Lebih dari itu industri ini terkenal juga dengan tunjangan (fringe benefits) yang sangat kompetitif bagi para karyawannya. Ada alasan yang sangat kuat mengapa industri manufaktur seperti demikian. Antara lain adalah tenaga kerja yang lebih produktif dibandingkan industri lainnya, seiring dengan investasi besar atas pembiayaan dan perawatan peralatan. Pengelolaan modal untuk memaksimalkan produksi dan efisiensi atas pemenuhan kompetensi tenaga kerja dan peralatan / teknologi yang canggih menjadikan industri ini sangat kompetitif dalam hal memenuhi kesejahteraan karyawannya.

Namun ada kecenderungan menurut survey belakangan ini mulai terjadi penurunan tenaga kerja langsung (direct employee), khususnya terhadap tenaga kerja dengan ketrampilan sedang (semi-skill worker) dan less-skill worker. Pekerjaan tersebut tidaklah menjadi berkurang, karena semakin dibutuhkannya tenaga kerja yang semakin ahli dan terikat oleh perusahaan, yang pada dasarnya perusahaan lebih fokuskan diri pada bisnis inti (core bussines). Investasi dititik beratkan terhadap teknologi/peralatan yang kian berkembang guna produktifitas yang maksimum. Intinya, industri manufakturpun segera mengalami proses yang akan berubah. Efisiensi tenaga kerja dan peralatan yang semakin canggih adalah salah satunya.

Tenaga kerja yang kian terbatas menjadikan pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga kerja yang semakin ahli dengan penguasaan alat yang lebih lengkap atau menyeluruh. Mereka bisa saja dituntut untuk dapat menjalankan satu departemen, dan mengetahui apa saja, serta mengelola proses pabrik secara menyeluruh. Oleh sebab itu industri manufaktur akan ikut berperan dalam ekonomi baru (new economy).

Menjadi manufaktur baru yang berbasis komputer untuk mendisain, melakukan pengembangan, memproduksi dan mendiagnosa, serta memperbaiki jalannya proses. Komputer membuat fungsi produksi, desain, inventory control, dan monitoring menjadi terintegrasi melalui satu kendali, bahkan menggunakan data yang sama untuk menjalankan suatu kegiatan proses. Singkatnya, manufaktur seperti satu rangkaian elektronik yang dapat mengontrol seluruh jalannya proses dan dapat meningkatkan produktifitas sesuai kebutuhan perusahaan. Perusahaan manufaktur baru akan menginvestasikan lebih banyak kepada peralatan dan teknologi. Paradigma bahwa keahlian dalam menggunakan komputer hanya akan berlaku pada jabatan-jabatan tertentu, dan perusahaan tertentu sudah saatnyalah berubah. Selamat datang tahun baru, selamat memasuki era ekonomi baru.