Cari di Blog Ini

Kamis, 28 Maret 2013

Perjalanan Sejarah Kesenian Islam

Awal perkembangan kesenian Islam mencapai puncak keemasaanya pada zaman Dinasti Ummayah hingga akhirnya menempatkan Baghdad sebagai pusat peradaban dunia. Dalam Islam pada masa itu, kesenian bukan hanya sebagai hiburan, tapi sudah menjadi ilmu pengetahuan yang terus diselidiki dan bagian dari ritual ibadah. Bahkan beberapa alat musik yang sekarang banyak digunakan di dunia berasal dari dunia kesenian Islam dan banyak karya dari seniman dunia Arab masa lalu yang menjadi acuan bagi Seniman dunia barat dan belahan dunia lainnya.
Musik. Kotabumi Lampung Utara
Oleh : Astari Yanuarti

Seni dan peradaban ibarat dua sisi mata uang. Tenggelam dan bersinar beriringan. Inilah salah satu teori yang tercantum dalam risalah Al-Muqadimah karya Ibnu Khaldun. Teori ilmuwan muslim yang hidup pada abad ke-14 Masehi itu tepat berlaku pada perkembangan seni Islam, terutama seni suara dan musik.

Musik Arab yang awalnya sangat sederhana, berkembang menjadi musik yang kaya warna seiring dengan kemajuan pemerintahan Islam di masa Dinasti Ummayah. Ketika itu, Madinah dan Damaskus menjadi pusat kebudayaan Islam. Dari kedua kota ini, kegiatan penerjemahan kitab-kitab seni musik Persia dan Yunani ke dalam bahasa Arab gencar dilakukan.

Menurut Ali Hasmy dalam bukunya, Sejarah Kebudayaan Islam, tradisi pengkajian dan permainan musik semakin berkembang pada era Dinasti Abbasiyah, terutama ketika khalifah Al-Ma`mun berkuasa. Para khalifah Abbasiyah (650 M -1256 M) mensponsori para penyair dan musisi. Kesultanan mendirikan sekolah-sekolah musik di berbagai kota dan daerah, baik sekolah tingkat menengah maupun sekolah tingkat tinggi. Sekolah musik yang bagus dan berkualitas tinggi adalah yang didirikan oleh Sa`id `Abd-ul-Mu`min (wafat pada 1294 M).

Ali Hasmy menjelaskan, salah satu alasan pengembangan banyak sekolah musik oleh Daulah Abbasiyyah adalah karena keahlian menyanyi dan bermusik menjadi salah satu syarat bagi pelayan (budak), pengasuh, serta dayang-dayang di istana dan di rumah pejabat negara, untuk mendapatkan pekerjaan. Karena itu, telah menjadi suatu keharusan bagi para pemuda dan pemudi untuk mempelajari musik.

Hasilnya, teoritikus musik, pakar-pakar estetika, dan sastrawan masyhur bermunculan. Di antara pengarang teori musik Islam yang terkenal adalah Yunus bin Sulaiman al-Khatab, yang tercatat sebagai pengarang musik pertama dalam Islam. Kitab-kitab karya pengarang yang meninggal 785 M banyak menjadi rujukan musisi-musisi Eropa.

Lalu ada Khalil bin Ahmad, yang mengarang buku teori musik mengenai not dan irama. Tak ketinggalan, Ishak bin Ibrahim al-Mausully, yang berhasil memperbaiki musik Arab jahilliyah dengan sistem baru sehingga mendapat julukan Imam-ul-Mughanniyin (Raja Penyanyi). Juga ada matematikawan dan filsuf muslim terkemuka, Al-Kindi, yang mengarang 15 risalah tentang musik. Bahkan Al-Kindi adalah orang pertama yang menyebut kata musiqi dalam judul bukunya.

Munculnya seniman dan pengkaji musik di dunia Islam menunjukkan jika umat Muslim tidak hanya melihat musik sebagai hiburan. Melainkan musik menjadi bagian dari ilmu pengetahuan yang dikaji melalui teori-teori ilmiah. Mereka juga mengarang kitab-kitab musik baru dan melakukan penambahan, penyempurnaan, serta pembaharuan, baik dari segi alat-alat instrumen maupun dengan sistem dan teknisnya.

Buku-buku yang ditulis para cendekiawan muslim itu mencakup masalah pengertian yang luas tentang musik, asas-asas estetika Islam, dan teori musik. Ada juga yang mengurai instrumen musik dan penggunaannya, tilawah dan qira`fah, hingga tata tertib sama` (konser musik kerohanian).

Para sastrawan masa itu banyak melahirkan karya besar. Bahkan, mereka juga memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan sastra pada masa pencerahan di Eropa. Tak mengherankan bila Baghdad, ibu kota kekhalifahan Abbasiyah, tak hanya tampil sebagai pusat kebudayaan Islam, melainkan juga pusat peradaban dunia.

Para penguasa pemerintahan Islam di Baghdad pun pergi ke Kordoba, Spanyol, untuk memberikan dukungan kepada musisi dan perkembangan musik di sana. Alat musik pun banyak bermunculan. Bahkan, berkembang di luar wilayah Islam. Misalnya oud, yang berbentuk setengah buah pir, berisi 12 string. Di Italia, oud menjadi il luto. Di Jerman, alat musik ini menjadi bernama laute. Di Prancis disebut le luth dan di Inggris dinamai lute. Rebab, yang merupakan bentuk dasar biola, menyebar dari Spanyol ke Eropa dengan nama rebec.

Rebana, instrumen musik asli Arab, juga diadaptasi dunia Barat. Rebana terbuat dari kayu dan perkamen. Hingga saat ini, rebana masih digunakan di berbagai belahan dunia saat bermusik. Perkembangan musik dan alat musik ini ditopang pula oleh kegiatan yang biasanya diselenggarakan di istana.

Masa keemasan peradaban Islam terbentang selama kurang lebih 500 tahun, sejak abad ke-8 Masehi hingga abad ke-13 Masehi. Wilayahnya meliputi Eropa Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Setelah itu, peradaban Islam mulai mengalami kemunduran seiring dengan kehancuran Baghdad sebagai pusat kebudayaan Islam oleh bangsa Mongol. Juga oleh Perang Salib yang menandai peralihan pusat peradaban ke Eropa.

Saat bersamaan, dakwah Islam di Nusantara mulai berkembang intensif. Berbeda dengan penyebaran di wilayah di masa keemasan yang kental dengan motivasi politis dan penguasaan wilayah, penyebaran Islam di Nusantara dimotori oleh para pedagang. Selama berniaga, para pedagang dari daratan Timur Tengah ini hidup membaur dengan penduduk setempat.

Lewat pergaulan ini, musik ala padang pasir mulai dikenal di Indonesia. Rebana, menjadi alat musik paling dominan dalam memunculkan kesenian Islam Nusantara beraroma Arab seperti terbangan, gambus, kasidah, dan hadrah.

Selain rebana, rebab juga ikut mewarnai kesenian Nusantara dengan ditambahkan sebagai pengiring gamelan yang mulai berkembang di Jawa sejak masuknya agama Hindu dan Budha. Malah, dalam gamelan Jawa, fungsi rebab tidak hanya sebagai pelengkap untuk mengiringi nyanyian sinden, melainkan menjadi pembuka dan menuntun arah lagu sinden.

Menurut penyair dan pengamat seni Islam, Abdul Hadi WM, pemakaian rebab dalam gamelan Jawa menandai pengaruh musik sufi, yaitu instrumen nay, seruling vertikal dengan lubang tipan di ujungnya. Seruling ini bila ditiup mengeluarkan bunyi seperti ratapan pokok bambu di hutan yang tertiup angin.

Ratapan itu berperan membuka selubung jiwa dari kepiluannya dan membawanya menuju keriangan spiritual. Ini, misalnya, dapat disaksikan dalam upacara sama` tarekat Maulawiyah, sering disebut dengan julukan The Whirling Dervish, yang didirikan Jalaluddin Rumi. Fungsi nay sebagai pembuka inilah yang diperankan rebab dalam gamelan Jawa.

Abdul Hadi menjelaskan, adalah Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga yang menerapkan asas-asas estetika sufi ke dalam penggunaan instrumen gamelan. Sunan Bonang menjadikan gamelan sebagai sarana kontemplasi (tafakur) dan pembebasan jiwa (tajarrud) dari kungkungan dunia material. Pemakaian asas-asas inilah yang lantas membedakan gamelan Jawa dan Madura dengan gamelan Bali yang bertahan sebagai gamelan Hindu.

Sembilan tokoh penyebar Islam di Jawa atau Wali Sanga memang dikenal dengan model dakwah yang memanfaatkan budaya lokal. Tak mengherankan bila para wali ini juga mempunyai kemampuan seni tinggi. Ensiklopedi Musik Indonesia menyebutkan Sunan Kalijaga sebagai seniman paripurna, karena selain mubalig ia juga ahli wayang, ahli karawitan, dan pencipta gending.

Kiai bernama asli Raden Mas Said ini menciptakan empat tokoh punakawan Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong, yang berasal dari bahasa Arab yaitu Simar, Fatruk, Nalagarin, dan Bagha. Ia juga membuat perangkat gending, yaitu kenong, kimpul, kendang, dan genjur. Kemampuannya mencipta lagu untuk sarana dakwah Islam pun tak diragukan. Tembang Ilir-ilir dan Dandanggula adalah bukti kepiawaiannya merangkai syair tentang ajaran Islam di Jawa.

Jejak pemakaian kesenian sebagai sarana penyebaran Islam juga terekam di tanah Sunda, yang memiliki musik tradisional angklung. Sekitar abad ke-16, warga Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Garut, Jawa Barat, memanfaatkan kesenian angklung gubrag badeng untuk menyebarkan Islam. Warga desa ini baru pulang dari belajar Islam dari Kerajaan Demak.

Sebelumnya, kesenian dengan sembilan angklung sebagai alat musik utama, dimainkan sebagai pemujaan untuk Dewi Sri dalam ritual penanaman padi. Pengaruh Islam tampak dengan pemakaian dua terbang (rebana) dan penambahan bahasa Arab d dalam syairnya. Isi syairnya juga memuat nilai-nilai Islami dan nasihat-nasihat baik. Lagu-lagu badeng yang terkenal, antara lain, Lailahaileloh, Ya`fti, Kasreng, Yautike, Lilimbungan, dan Solaloh.

Selain melalui seni musik dan seni suara, pengaruh Islam di Indonesia juga terlihat melalui seni tari. Salah satu wilayah yang paling banyak mempunyai ragam tarian bernapaskan Islam adalah Aceh. Tarian paling populer adalah saman, ciptaan Syekh Saman, seorang ulama penyebar Islam di Aceh abad ke-14 Masehi. Awalnya, tarian itu hanya berupa permainan rakyat yang disebut pok ane-ane. Melihat permainan yang amat populer di tengah masyarakat kala itu, Syekh Saman pun menyisipkan ajaran tauhid dan nilai-nilai Islam ke dalam syair-syairnya.

Dahulu, tari saman biasa digelar di kolong-kolong meunasah alias surau yang berbentuk bangunan panggung. Para penarinya awalnya semua kaum lelaki. Tujuannya, agar mereka dapat salat tepat waktu. Belakangan, kaum perempuan juga menarikannya dengan mengambil tempat di atas meunasah atau di bagian khusus masjid tempat salat kaum Hawa.

Pengamat sejarah Gayo, Wahab Daud, menyebutkan bahwa dalam perkembangannya, tari saman banyak mengalami perubahan. Sesuai dengan kondisi perang yang pernah melanda Aceh, syairnya pun dibumbui dengan kalimat yang memberi semangat jihad. Maka, pada masa penjajahan Belanda, tarian ini sempat dilarang pemerintah kolonial karena dinilai mengandung semangat perlawanan.

Pengajar tari Aceh di Institut Kesenian Jakarta, Marzuki Hasan, menyebut tari saman Gayo sebagai satu dari sekian banyak jenis tarian duduk yang ada di Aceh. Polanya memang sama, para penari duduk berbanjar dalam posisi seperti tahiyat awal atau duduk antara dua sujud dalam salat. Gerakan intinya juga sama: gerakan tangan, gerakan badan, dan gelengan kepala seperti tengah berzikir.

Marzuki menyebut juga beberapa tari duduk lainnya yang dikenal di Aceh, seperti saman lukob, ratoh duk, likok pulo, rabbani, rapai geleng, ratoh bantai, dan likei anggok. Sedangkan tari saman yang khusus dimainkan oleh kaum perempuan dikenal dengan tarian rateb meuseukat.

Tari saman, yang sedang diusulkan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya nirbenda Nusantara, juga menjadi contoh kesenian Islam yang masih bertahan hingga kini. Seperti saman, kuntulan Osing Banyuwangi, rudat, marawis, zafin, dan rebana juga masih eksis. Namun beberapa seni Islam lain seperti kasidah, burdah, gambus, mawalan, dan sambra mulai tergerus zaman karena regenerasinya nyaris berhenti.

Memang, mempertahankan seni budaya tradisional dan Islami bukan hal mudah di tengah serbuan budaya pop Barat yang cenderung mengabaikan dan merusak akhlak keislaman. Penampilan mengumbar syahwat, syair tak senonoh, hingga minuman keras menjadi hal biasa dalam pertunjukan musik di Indonesia. Karena itu, kehadiran beberapa aliran, grup musik, dan musisi Islam masa kini, seperti Debu, Opick, Snada, dan Haddad Alwi, layak mendapat apresiasi.

Selain mereka, upaya beberapa pondok pesantren (ponpes) untuk ikut melestarikan kesenian tradisional setempat pun menarik diteladani. Ada Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikmah, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah yang rajin mementaskan Calung dengan kombinasi salawat dan puji-pujian. Model serupa dilakukan oleh Ponpes KH Masrur di Yogyakarta dengan kesenian Jathilan, Ponpes KH Hasnan di Banyuwangi dengan Gandrung, dan Gurutta Imran Muin Yusuf di Sulawesi Selatan dengan pembacaan lontar La Galigo. Ponpes-ponpes ini meniru langkah Wali Songo lima abad silam yang menyebarkan syiar Islam melalui kesenian lokal.

Selasa, 26 Maret 2013

Begal Bersenjata Api Dan Golok Melukai Dan Bawa Kabur Sepeda Motor Korban

Dua aksi kejahatan pembegalan sepeda motor kembali terjadi di Lampung Utara. Dalam aksi kejahatannya, pelaku kejahatan begal menggunakan senjata api dan golok. Seorang korban menderita luka karena tembakan sejata api, dan satu korban lagi terluka pada bagian bahu karena sabetan golok. Dalam aksi ini, pelaku pembegalan berhasil membawa lari dua unit sepeda motor.
Iin Sunarya, Korban begal. Kotabumi Lampung Utara
Hendak Jual Kopi, Iin Sunarya Kena Sabet Golok

Aksi pembegalan kembali terjadi di Kabupaten Lampung Utara, Minggu (24/3/2013) sekitar pukul 09.00 WIB. Yang menjadi korbannya, Iin Sunarya (41) warga Way Petai, Sumber Jaya, Lambar akibatnya korban mengalami luka bacok bahu kiri akibat sabetan senjata tajam.

Iin mengaku, saat itu dirinya membawa motor Honda Beat BE 5598 MQ, berboncengan dengan istrinya, Ratna Wati, hendak ke Lampura. Di sana mereka bermaksud untuk menjual kopi. Namun, saat melintas di jalan raya Soekarno Hatta, Dusun Talang Surabaya, Way Kunang, Abung Kunang, motor korban diikuti dua orang dan tiba-tiba memepet motornya. Seketika pelaku mencabut kontak motor. "Salah satu pelaku menyabetkan golok ke saya, dan pelaku lainnya menodongkan senjata api ke istri saya," ungkapnya.

--- oOo ---

Hendak Sarapan, Arifin Tiba-tiba Ditembak Orang tak Dikenal

Aksi kejahatan jalanan yang dikenal dengan begal kembali terjadi di Kabupaten Lampung Utara, Jumat (22/3/2013) sekitar pukul 06.15 WIB. Yang menjadi korbannya kali ini M Arifin (41) warga Dusun Terusan RT 02, Desa Abung Jayo, Abung Selatan. Korban terkena dua luka tembak yang diduga dilakukan tiga pelaku begal.

Menurut informasi yang dihimpun, korban setiap pagi bekerja sebagai penyadap karet di perkebunan daerah sekitar. Seperti biasa, tiba di tempat dia bekerja, Arifin menyiapkan sarapan terlebih dahulu, namun tak disangka dua orang tak diundang tiba-tiba datang menghampiri korban. Seketika kedua orang itu melepaskan tembakan dan mengenai lengan kanan Arifin, dan telapang tangan kirinya. Buruh yang bekerja sebagai penyadap ini kemudian dilarikan ke klinik rawat inap Kasih Bunda. M Arifin mengaku saat kejadian jantungnya berdetak kencang. "Perasaan saya sudah campur aduk, hingga denyut jantung dag dug dag dug," ujar Arifin saat ditemui di Klinik Kasih Bunda, Jumat (22/3/2013).

Menurutnya, ketiga pelaku begal berboncengan menggunakan satu sepeda motor. Mereka datang dari arah depan, dan langsung menembak. "Saya baru saja turun dari motor, dan menaruh tas jinjing, lalu salah satu pelaku langsung menembak," jelasnya.

Di saat itulah, Arifin melihat lengan kanannya berdarah, dan telapak kiri juga berdarah. "Saya tetap berlari ke rumah saudara di dekat kebun, dan meminta tolong kepadanya," katanya seraya mengatakan motor miliknya kemudian dibawa pelaku tersebut.

lampung.tribunnews.com

Senin, 25 Maret 2013

Stan Lee, Bapak Para Tokoh Superhero

Nama Stan Lee sudah begitu akrab bagi para penggemar cerita para superhero melalui komik strip, cergam, atau film. Beberapa tokoh superhero yang sangat populer, misalnya Fantastic Four, X-Men, Spiderman, Hulk, Thor, Iron Man, Daredevil, The Avengers, dan masih banyak lagi, lahir dari daya imajinasi Stan Lee. Sehingga tidak mengheran jika kemudia Stan Lee dijuluki sebagai bapak para superhero.
Stan Lee. Kotabumi Lampung Utara
Dari daya imajinasinya yang luar biasa, lahir para tokoh superhero legendaris pembela kebenaran. Spider-Man, The Incredible Hulk, The X-Men, The Fantastic Four, Iron Man, Daredevil, The Avengers, Thor, dan puluhan superhero terkenal lainnya adalah merupakan hasil karyanya. Sepertinya menjadi tidak berlebihan jika kemudian Stan Lee di juluki sebagai bapaknya para superhero.

Stan Lee yang punya nama lengkap Stanley Martin Lieber lahir di kota New York pada tanggal 28 Desember 1922. Tak bisa dipungkiri, orang ini telah berhasil mempengaruhi industry komik dunia melalui karya superheronya. Khususnya pada era awal dasawarsa 1960an yang disebut-sebut sebagai masa keemasan komik-komik Marvel, perusahaan tempat Stan Lee berkreasi.

Sejak berusia 16 tahun, Stan Lee sudah terjun ke dunia komik. Setahun kemudian ia tercatat sebagai editor termuda dalam dunia bisnis komik. Semua itu berkat bakat dan daya kreasinya yang hebat. Dan tentu saja karena kemampuannya untuk terus bekerja keras.

Saat berkecamuknya Perang Dunia II, wajib militer mengharuskan Stan Lee untuk bergabung dan bertugas dalam militer. Sesuai keahlian yang dimilikinya, selama tiga tahun Stan Lee bertugas menulis untuk film-film latihan dan mencatat segala keperluan militer.

Setelah perang usai, Stan Lee kembali menekuni bisnis lamanya, yaitu membuat komik. Dan tak terbendung lagi, ia pun menjadi penggerak, penulis, dan mengembangkan kelompok Marvel Comics yang terkenal itu. Hingga akhirnya lahirlah para superhero yang kelak akan menjadi legenda.

Pada tahun 1977, Stan Lee memperkenalkan Spider-Man melalui karya komik strip. Kisah si manusia laba-laba ini menghiasi surat kabar setiap hari, tujuh kali dalam satu minggu. Dan ternyata kisah petualangan Spider-Man mendapat tanggapan yang luar biasa. Kisah Spider-Man tercatat telah dimuat oleh lebih dari 500 surat kabar di seluruh dunia. Prestasi ini membuat Spider-Man menjadi komik strip yang sangat populer dan paling panjang petualangannya.

Pada tahun 1981 Stan Lee mulai menjalankan bisnis studio animasi. Dia menjadi Direktur Kreatif Marvel. Di studio ini lah kemudian Stan Lee mencoba membuat versi animasi televisi Spider-Man. Itu baru untuk Sipedr-Man, karena sebenarnya Stan Lee membuat hampir dari 90 persen tokoh terkenal Marvel sejak tahun 1965. Lebih dari dua milyar komik telah diterbitkan di 75 negara. Juga telah diterjemahkan dalam 25 bahasa. Di Eropa, nama Stan Lee menghiasi di lebih 35 juta komik setiap tahunnya.

The X-Men adalah superhero karya Stan Lee yang juga sukses selain Spider-Man. Setiap tahunnya terjual lebih dari 13 juta copy komik The X-Men. Beberapa karya Stan Lee yang sudah diangkat ke layar lebar misalnya Spider-Man, X-Men, Daredevil, The Hulk, The Fantastic Four, Iron Man, Daredevil, The Avengers, Thor dan Blade. Di beberapa produksi film tersebut, Stan Lee terlibat sebagai eksekutif produser.

Jumat, 22 Maret 2013

Diberhentikan Secara Tidak Terhormat: 2 PNS Dan 3 Bidan PTT Lampung Utara

Dua orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 3 orang bidan pegawai tidak tetap (PTT) di Lampung Utara diberhentikan secara tidak terhormat. Vonis pemberhentian secara tidak terhormat ini dijatuhkan kepada 2 PNS dan 3 bidan PTT tersebut dikarenakan mereka telah melakukan pelanggaran berat terhadap PP No. 53/2010 tentang Disiplin PNS.
Kotabumi Lampung Utara
2 PNS dan 3 Bidan PTT Lampura Diberhentikan

Dua pegawai negeri sipil (PNS) Lampung Utara diberhentikan tidak hormat, sementara tiga bidan pegawai tidak tetap (PTT) di kabupaten setempat juga diberhentikan. Inspektur Syaiful Dermawan melalui sekretarisnya Nozi Efialis mengatakan, pemberhentian dua PNS Lampura itu sesuai PP No. 53/2010 tentang Disiplin PNS. "PNS yang diberhentikan itu karena melanggar disiplin pegawai merujuk PP No. 53/2010, yakni tidak masuk kerja lebih dari 46 hari selama satu tahun dan tanpa keterangan jelas," ucap Nozi.

Berdasarkan rekapitulasi, selain memberhentikan dua PNS, inspektorat juga telah menjatuhkan sanksi beragam bagi 15 PNS yang melanggar aturan. Dengan rincian teguran secara tertulis tiga PNS, penundaan kenaikan pangkat selama setahun delapan orang dan pembebasan dari jabatan struktural, dua PNS. "Untuk pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah dan penundaan pembayaran gaji berkala selama setahun masing-masing satu PNS," jelas Nozi seraya menjelaskan sanksi yang diputuskan tahun ini, merupakan kasus yang terjadi 2012.

Proses pemutusan sanksi, lanjut dia, dilakukan berdasarkan laporan dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD), kemudian ditindaklanjuti dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat. "Setelah menerima laporan, tentu diperiksa kebenarannya, dan terbitlah LHP dari inspektorat," papar Nozi seraya mengatakan hingga Maret 2013 pihaknya masih menangani 8 kasus pelanggaran. "Delapan kasus pelanggaran PNS masih dalam tahap pemeriksaan yang dilakukan tim kerja inspektorat untuk menetapkan jenis pelanggaran dan hukuman yang akan diterapkan," bebernya.

Sementara Kabid Administrasi Kepegawaian, M. Erwinsyah membenarkan, ada dua orang PNS yang diberhentikan di 2013, karena terkena sanksi disiplin pegawai dan pihaknya telah menerbitkan SK Pemberhentian PNS. "SK itu terbit berdasarkan LHP dari Inspektorat dan sebelumnya kita ajukan ke PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian)," katanya seraya mengatakan, hasil pertimbangan PPK ini yang dijadikan landasan pemberian sanksi.

Sementara, tiga bidan PTT Lampung Utara diberhentikan karena tidak menjalankan tugas sebagaimana pernyataan yang dibuat yakni siap menetap di desa dan mengabdikan diri kepada masyarakat. Kabid Urusan Kepegawaian Dinas Kesehatan (Diskes) Asrul Hadi mengatakan, pemberhentian tiga bidan PTT yang malas ini berdasarkan SK Diskes Lampung berdasarkan usulan Diskes setempat. "Jadi mereka tidak boleh bermalas-malasan dan harus bekerja demi masyarakat dan sanggup tinggal di pedesaan," ulasnya seraya mengatakan jika sudah diberhentikan bidan PTT tidak boleh digantikan dan untuk penempatan harus direkrut melalui kuota tahun berikutnya.

Ditanya jumlah bidan PTT di Lampura, Asrul mengatakan jumlahnya sebanyak 143 orang yang ditempatkan didesa-desa terpencil. Untuk tahun 2012 pihaknya menerima 22 orang bidan PTT yang diusulkan di 2011. Sementara untuk usulan di 2012 yang akan ditempatkan di 2013 jumlahnya 80 orang bidan. Tapi kuota untuk tahun ini belum diberikan pusat. "Kita masih menunggu kuota yang ditetapkan Kementerian Kesehatan," kata dia.

Idealnya, kata Asrul, jumlah bidan PTT yakni 232 sesuai dengan jumlah desa yang ada di Lampura. "Karena satu desa harus satu bidan PTT dan kita masih kekurangan bidan PTT ini," tambahnya.

Untuk mendapatkan bidan PTT, seorang bidan mempunyai surat izin bidan, kemudian mengajukan rekomendasi dari desa/kelurahan, puskesmas dan membuat permohonan untuk menjadi bidan PTT. "Setelah semua terpenuhi, kabupaten membuat rekomendasi untuk diberikan ke Provinsi barulah mereka mendapatkan SK," terangnya.

Lebih lanjut, Asrul mengatakan, untuk penghasilan bidan PTT yakni gaji sebesar Rp1.452.450 per bulannya. Tetapi, untuk bidan PTT yang ditempatkan di daerah terpencil, mendapatkan insentif Rp1,5 juta. "Baik gaji maupun insentif mereka berasal dari APBN," tuturnya.

Sedangkan untuk masa kerja, Asrul mengatakan, mereka ditugaskan selama 3 tahun. Setelah itu, bidan tersebut dapat memperpanjang masa tugasnya sebanyak dua kali. "Setelah masuk dalam kuota, maka Diskes yang menentukan penempatan bidan tersebut. Di mana, penempatan dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan yang diantaranya masa kerja mereka sebagai TKS (tenaga sukarela)," ungkap dia.

www.radarlampung.co.id

Sabtu, 16 Maret 2013

Memilih Kamus Bahasa Yang Tepat

Bagaimana cara memilih kamus bahasa Inggris yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita? Buku kamus bahasa yang baik tidak dilihat dari ukuran tebalnya buku atau banyaknya jumlah kosa kata seperti yang biasa dicantumkan pada sampul depan banyak buku kamus. Kamus bahasa, dalam hal ini kamus bahasa Inggris, harus mudah digunakan atau user friendly, dilengkapi dengan cara mengeja atau pengucapan yang tepat pada setiap kosa kata, dan teknik penandaan halaman yang memudahkan bagi pengguna. Selain itu, pemilihan buku kamus hendaknya disesuaikan dengan tingkatan usia atau kemampuan berbahasa bagi si pengguna.
Buku Kamus. Kotabumi Lampung Utara
Kemampuan berbahasa menjadi kebutuhan penting dalam era persaingan global kini. Bahasa Inggris utamanya menjadi bahasa asing yang wajib dipahami. Bahkan sejak taman kanak-kanak pun, bahasa pergaulan dunia ini mulai dikenalkan. Kamus menjadi salah satu kebutuhan untuk menunjang kebutuhan berbahasa. Namun berburu kamus perlu memperhatikan kebutuhan dan tingkat kemahiran. Usia bukan menjadi tolak ukurnya, karena anak usia dini pun mampu memahami bahasa Inggris dengan baik. Bandingkan dengan orang dewasa yang memang kurang mengembangkan kemampuan berbahasanya. Belum lagi tingkat ekonomi dan pemenuhan fasilitas pendidikan di rumah atau sekolahnya. Faktor-faktor ini bisa membedakan kemahiran berbahasa setiap orang.

Menurut Oliver Bayley, Asia Product Manager Oxford University Press, menggunakan kamus perlu melihat kemampuan berbahasa seseorang. Cukup disayangkan menurutnya, seringkali rekomendasi kamus dari sekolah atau orangtua kepada anaknya, terlalu sulit dipahami penggunanya. "Pengguna menjadi tertekan ketika menggunakan kamus yang terlalu sulit untuk level kemampuan bahasanya," papar Bayley kepada Kompas Female usai peluncuran Oxford Advanced Learner's Dictionary edisi ke-8, di Jakarta, Selasa (18/5/2010) lalu.

Bayley berbagi tip memilih kamus bahasa Inggris yang tepat:

1. Pilih kamus yang mudah dipahami

Umumnya pilihan kamus bahasa Inggris jatuh kepada kamus yang paling banyak menampung kata. Lantas ketebalan kamus menjadi ukuran kualitas yang dianggap bagus dan layak dibeli. Sekalipun bahasa selalu berubah mengikuti perkembangan jaman, tak berarti semakin tebal kamus semakin memenuhi kebutuhan Anda. Apalagi menurut Bayley, dalam kurun waktu empat hingga lima tahun, penerbit akan selalu memberikan edisi terbaru dengan berbagai kata baru.

Selanjutnya Bayley menjelaskan, ada keutamaan lain yang lebih penting dalam memilih kamus, yakni bahasanya mudah dibaca dan dipahami pengguna. Kamus harus user friendly, artinya perlu melihat kembali kepada kebutuhan pengguna sesuai level kemahiran berbahasa. Meski orangtua atau sekolah merekomendasikan sebuah kamus, tak berarti kamus tersebut tepat untuk pengguna. "Orangtua mungkin mampu membaca dan memahaminya, namun perlu dilihat apakah pemelajar memiliki pemahaman yang sama dengan orangtuanya," jelas Bayley.

2. Mencari perbandingan

Anda perlu banyak survey kamus dari berbagai penerbit. Lakukan perbandingan kamus sebanyak mungkin, tentu saja dengan melihat kebutuhan penggunanya. Tak perlu merasa sungkan membandingkan dengan kamus untuk level pemula, misalnya. Jangan pula menganggap remeh kamus kategori ini. Karena bisa jadi, Anda lebih membutuhkan kamus praktis sederhana ini. Kebutuhan dan kepentingan penggunaan kamus kembali menjadi ukurannya. Terutama jika Anda ingin membelikan kamus untuk anak usia dini. Kamus bergambar menjadi rekomendasi utama bagi Bayley. Umumnya setiap penerbit memiliki varian kamus berdasarkan level penggunanya.

female.kompas.com

Jumat, 08 Maret 2013

Unta Si Pejelajah Gurun Pasir

Unta dikenal sebagai hewan yang identik dengan gurun pasir yang panas. Punuk pada punggung hewan ini membuat Unta dengan mudah dikenali. Konon, Unta sudah dimanfaat manusia sebagai hewan pengankut sejak ribuan tahun lalu. Karena kemampuannya bertahan pada terik matahari, udara panas, dan minimnya air, membuat Unta bisa dijadikan sebagai sarana transportasi untuk melintasi gurun pasir yang luas.
Unta. Kotabumi Lampung Utara
Unta sudah sejak ribuan tahun yang lalu dipelihara dan dimanfaatkan orang sebagai hewan pengangkut. Terutama oleh orang-orang yang hidup di wilayah gurun. Karena hewan ini biasanya terdapat di kawasan seperti itu. Unta terdiri dari dua jenis, yaitu Unta berpunuk satu yang disebut Dromedari dan Unta berpunuk dua yang punya nama lain Baktria. Untuk hewan Unta berpunuk satu biasanya juga disebut Unta Arab (Camelus Dromedarius). Sebenarnya, keluarga Unta bukan hanya seperti Unta yang kita kenal selama ini. Hewan-hewan lain yang termasuk keluarga Unta misalnya Ilama, Alpaka, Guanako, dan Vikunya yang berasal dari Amerika Selatan.

Unta Dromedari berasal dari Afrika Utara dan Afrika Timur. Sudah sejak lama Unta jenis ini dipelihara sebagai hewan tunggangan dan hampir tidak terlihat Unta Dromedari yang hidup liar. Sebaliknya, Unta Baktria sering ditemukan hidup liar di Gurun Gobi.

Dromedari atau Unta berpunuk satu tersebar di seluruh wilayah Sahara, mulai dari Mauritania hingga Somalia, Arab sampai Suriah, dan di bagian utara wilayah India. Sedangkan Unta berpunuk dua atau Baktria tersebar di seluruh daratan Asia Tengah dan Asia Kecil sampai bagian selatan Rusia. Sering juga terjadi perkawinan silang antara Unta Dromedaria dan Unta Baktria. Perkawinan silang ini menghasilkan keturunan yang disebut Tulus yang kebanyakan berpunuk satu. Jarang yang berpunuk dua.

Unta memiliki daya tahan terhadap iklim kering. Khusus untuk jenis Unta Baktria, hewan ini juga tahan terhadap iklim dingin. Hingga pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut pun masih bisa ditemukan Unta jenis Baktria. Pada umumnya Unta mampu menempuh perjalanan hingga 200 kilometer dalam satu hari. Bahkan pada saat musim dingin, mereka mampu berjalan hingga sejauh 1.000 kilometer tanpa minum. Tapi setelah itu, hewan ini memerlukan waktu istirahat yang cukup lama.

Unta memiliki insting yang kuat untuk mengetahui tempat pemberhentian. Saat beristirahat, Unta akan melepaskan rasa hausnya. Sekali minum, Unta bisa menghabiskan 70 – 90 liter air dalam sepuluh menit. Bibir Unta yang dilapisi daging tebal membuat hewan ini mampu untuk memakan makanan yang keras dan berduri. Unta memakan semua jenis makanan kering. Kelebihan makanan akan disimpan sebagai cadangan lemak di punuknya.

Unta memiliki kebiasaan berbaring berkelompok, saling berdekatan ketika sinar matahari sangat terik dan panas. Dengan cara ini permukaan tubuh yang terkena sinar matahari bisa diperkecil. Ini juga cara Unta melindungi diri dari kehilangan panas tubuh.

Secara fisik, Unta Dromedari memiliki sedikit perbedaan dengan Unta Baktria. Unta Dromedari lebih langsing dan bulunya lebih pendek dengan warna bulu yang lebih bervariasi. Sedangkan Unta Baktria tubuhnya lebih berat dan bulunya lebih panjang. Pada setiap musim semi, Unta Baktria akan berganti bulu.

Selain hidup liar di Gurun Gobi, masyarakat pedalaman Asia memanfaatkan Unta sebagai hewan pengangkut. Konon sejak 3.000 tahun sebelum masehi, Unta Baktria sudah dijadikan hewan peliharaan oleh bangsa Turkistan dan Persia.

Senin, 04 Maret 2013

Tetap sebagai karyawan atau menjadi pengusaha?

Banyak para karyawan atau pegawai yang tergoda untuk terjun dalam dunia wirausaha. Umumnya karena keinginan untuk memiliki penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan penghasilannya selama ini sebagai karyawan atau pegawai. Tidak sedikit yang lantas meninggalkan karier di perusahaan atau instansi pemerintah yang sudah ditekuni selama bertahun-tahun. Dan kenyataannya tidak sedikit pula yang mengalami kegagalan ketika sudah menjalankan bisnisnya sendiri. Apa yang harus dijadikan sebagai pegangan agar hal ini tidak terjadi pada diri kita? Simak artikel bagus dibawah ini.
Karyawan. Kotabumi Lampung Utara
Setiap orang pasti memiliki rencana dalam hidupnya. Salah satunya, bagaimana ia akan menikmati hari tua kelak. Alternatif yang bisa dipilih? dengan mengumpulkan cukup simpanan dana pensiun atau memiliki usaha sendiri ketika masih pada usia produktif. Mana yang lebih tepat? Berikut kiat dari Eko Endarto RFA, perencana keuangan dari Finansial Consulting, agar tidak terjerumus pada keputusan yang kurang tepat sebelum memutuskan mengakhiri karier dan memulai usaha sendiri.

Baca peluang

Pada dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan berkarier atau wirausaha bukan sekadar peluang. Peluang itu akan selalu ada. Namun, yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah peluang itu bisa menjadi prospek yang bagus untuk masa depan kita? Pahami jika ini sudah melewati pertimbangan yang matang. Semua pilihan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Cara terbaik untuk mengetahui pilihan yang tepat adalah dengan membuat pertimbangan peluang yang bisa memberikan prospek bagus bagi diri kita ke depan. Bila prospeknya bagus dan hal itu bisa terjadi, maka apa pun pilihannya takkan jadi masalah.

Bisa kapan saja

Pilihan berwirausaha sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Apakah ketika masih di usia produktif, atau ketika sudah memasuki masa pensiun. Prinsipnya, bila merasa pilihan dan peluang yang diberikan bisa mendatangkan prospek bagus, maka mengapa tidak? Prospek yang baik ini bukan hanya dilihat dari kekayaan atau kesejahteraan yang bisa dicapai, melainkan juga memberikan aktualisasi diri.

Mengenai penentuan kapan berwirausaha dapat dimulai, lebih cepat dimulai tentu lebih baik. Ingat, wirausaha adalah sebuah proses, bukan seperti bekerja dan menerima gaji secara langsung setelah 1 bulan kita menerima pekerjaan. Hasilnya baru akan dipetik setelah usaha membuahkan hasil dan kedatangan keberhasilan itu tidak dapat diprediksi; bisa cepat, bisa juga lambat; tergantung bagaimana seseorang menjalani proses tersebut.

Kesungguhan dan disiplin

Sebelum memulai berwirausaha, pastinya akan ada pertanyaan besar yang mengganjal: Berapa besar modal yang harus dikumpulkan untuk bisa memulai usaha baru? Sebenarnya tidak ada patokan berapa besar modal uang yang dibutuhkan, tapi yang paling utama adalah modal kesungguhan dan disiplin menjalani proses. Namun, tidak mungkin bisa menjalankan usaha tanpa ada uang sama sekali. Tetap dibutuhkan perhitungan modal sebelum menjalankan usaha.

Besaran modal yang dibutuhkan tersebut sangat tergantung dengan jenis dan besaran usaha yang akan dijalankan. Kalau dimulai dari usaha yang kecil, hanya dengan dana Rp 100.000 pun kita sudah bisa memulai usaha. Begitu pula untuk usaha yang lebih besar. Namun, dengan dana Rp 100 juta, modal usaha juga bisa kurang jika digunakan untuk usaha jenis lain. Jadi, modal usaha memang sangat tergantung jenis dan skala besaran usahanya. Sebaiknya kalkulasikan dengan baik sasaran usaha yang akan dilakukan dan sisihkan dahulu penghasilan sebagai modal usaha kelak.

Berapa dana yang disisihkan? Minimal sisihkan 20 persen dari penghasilan untuk dikumpulkan sebagai modal usaha. Anggaplah usaha ini kelak sebagai investasi masa depan.

Fokus pada tujuan

Sebelum memilih untuk berwirausaha, pahami bila pada setiap usaha pasti akan mengalami masa sulit. Tanamkan dalam pemikiran, usaha adalah proses. Di dalam proses tersebut selalu ada saat yang bagus, tetapi ada juga yang tidak bagus. Apabila masa sulit datang, cobalah ingat kembali bahwa salah satu alasan kita memilih berwirausaha adalah prospek ke depan lebih menjanjikan atau paling tidak akan lebih baik dari kondisi saat ini. Hal penting lain yang patut dicatat adalah selalu fokus pada tujuan masa depan. Mungkin akan selalu ada goncangan kecil dalam perjalanan mencapai tujuan, tapi jangan sampai menghancurkan keyakinan, apalagi hingga menghilangkan harapan pada tujuan ke depan.

Asuransi usaha

Semua kegiatan pasti ada risikonya, termasuk juga usaha. Selain itu, saat ini, Anda dapat memilih menanggung risiko itu sendirian dengan kekayaan pribadi atau dengan meletakkan risiko tersebut ke orang lain dengan asuransi. Memang, pada dasarnya usaha tidak dapat diasuransikan. Namun, aset usaha sangat bisa diasuransikan.

Aset usaha berupa tempat usaha, barang dagangan, atau jenis aset lainnya masih bisa diasuransikan. Caranya, dengan menghubungi perusahaan asuransi kerugian. Bersama mereka, kita dapat menghitung besaran aset yang dapat diasuransikan. Selain itu, konsultasikan mengenai produk yang paling sesuai dengan risiko yang paling mungkin terjadi terhadap usaha yang Anda pilih.

Jumat, 01 Maret 2013

Belum Mendapat Dana, RSUD Ryacudu Kotabumi Tetap Layani Pengguna Kartu Jamkesta

Meskipun sudah dua bulan terakhir ini tunggakan biaya Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta) belum dibayar, namun pihak RSUD Ryacudu Kotabumi Lampung Utara tetap memberikan layanan kesehatan kepada pemegang Kartu Jamkesta. Biaya Jamkesta pada bulan Desember 2012 dan Januari 2013 memang belum dibayarkan oleh Pemkab Lampung Utara kepada pihak RSUD Ryacudu Kotabumi.
Direktur RSUD Ryacudu Kotabumi Lampung Utara
Dana Tidak Cair, RSUd Tetap Layani Jamkesta

Dalam dua bulan terakhir (Desember 2012-Januari 2013), alokasi dana Jaminan kesehatan semesta (Jamkesta) yang dianggarkan dari APBD belum dikucurkan. Tersendatnya alokasi anggaran itu, bukan alasan pihak rumah sakit tidak melakukan pelayanan bagi pasien pengguna klaim dalam program tersebut.

Direktur RSUD Ryacudu Kotabumi, dr Septi Dwi Putra di ruang kerjanya, Kamis (28-2) mengatakan klaim program Jamkesta yang belum terbayar, akan dianggarkan kembali dalam program yang sama pada tahun berikutnya. Untuk besarnya tunggakan yang belum terbayar dari APBD Lampura, mulai Desember 2012 sebesar Rp 141 juta dan Januari 2013 sebesar Rp 176 juta. "Tunggakan klaim kesehatan Jamkesta selama Januari-Desember telah dianggarkan pencairannya pada alokasi program yang sama di Tahun Anggaran (TA) 2013," kata dia.

Menurutnya, tunggakan pencairan klaim kesehatan program Jamkesta yang selalu berulang tiap tahunnya adalah hal yang wajar. Sebab, pembayaran klaim yang anggarannya dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat itu tergantung dari kondisi keuangan daerah. "Walaupun pencairan klaim kesehatan program Jamkesta sering tidak tepat waktu, tapi sejauh ini belum ada masalah," kata Septi.

Saat ditanya kemungkinan penyebab tersendatnya pencairan, dia menjawab, bisa jadi kondisi keuangan daerah ada masalah. Sehingga, anggaran tidak dapat cair tepat waktu atau pagu anggaran yang telah dialokasikan selama satu tahun anggaran pada program tersebut ternyata kurang. Sebab, klaim kesehatan dari peserta pengguna program ternyata lebih tinggi. "Pagu anggaran program Jamkesta TA 2013 yang ditetapkan sebesar Rp 3,4 milyar. Bila klaim kesehatan peserta pengguna yang berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu melalui program itu membengkak pada TA yang sama, dapat menjadi penyebab tersendatnya pencairan karena klaim kesehatan mesti dibayar pada alokasi program yang sama pada TA berikutnya," kata dia menambahkan.

lampost.co