Cari di Blog Ini

Selasa, 02 Juli 2013

Indonesia Berpeluang Ekspor Radioisotop Ke Amerika Serikat

Kotabumi Lampung Utara: Produk radioisotop buatan Indonesia kini semakin diminati oleh banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Kemampuan Indonesia dalam menguasai teknologi nuklir, termasuk pembuatan radioisotop, bisa menempatkan Indonesia sebagai pemimpin pasar produk berteknologi nuklir ini. Hal ini disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, setelah membuka pertemuan Working Group APEC Policy Partnership on Science, Technologi and Innovation (APEC PPSTI) yang dilaksanakan pada tanggal 1 - 2 Juli 2013 di Medan, Senin, 1 Juli 2013.
Proses produksi Radioisotop PT Batan-Teknologi. Kotabumi Lampung Utara
Menristek: radioisotop Indonesia diminati dunia

Radioisotop khususnya untuk bidang kesehatan Indonesia mendapat perhatian besar dunia bahkan Amerika Serikat berencana mengimpor setelah selama ini mengandalkan dari Kanada. "Radioisotop bidang kesehatan seperti untuk terapi kanker masih yang pertama di Asia dan semakin banyak diminati dunia termasuk AS (Amerika Serikat)," kata Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, usai pertemuan Working Group APEC Policy Partnership on Science, Technologi and Innovation (APEC PPSTI) yang berlangsung 1-2 Juli, di Medan, Senin (1/7/2013).

AS mengaku sangat meminati radioisotop dari Indonesia, karena selain belum memiliki produk itu, produksi di Kanada sudah berkurang karena pabriknya yang semakin tua. "Peluang besar itu harusnya dimanfaatkan Indonesia setelah selama ini masih mengekspor ke beberapa negara saja," katanya.

Gusti menyebutkan, Pemerintah terus berupaya meningkatkan biaya riset karena nyatanya banyak hasil penelitian Indonesia diakui negara asing. "Dalam APEC PPSTI di Medan disepakati bahwa negara di Asia Pasifik sepakat untuk bekerja sama dalam peningkatan riset untuk kemajuan semua sektor di negara-negara tersebut," katanya.

Staf Ahli Menlu Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, Kementerian Luar Negeri, M Wahid Supriyadi, menyebutkan, radioisotop itu sudah diekspor ke beberapa negara Asia seperti ke Jepang, Korea, dan Malaysia. "Meski Indonesia sudah diakui menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi radioisotop itu, Indonesia dan negara di Asia Pasifik lainnya sama-sama menyepakati untuk saling bersinergi menguatkan iptek untuk kuat secara bersama pula," katanya.

Masing-masing negara akan saling bertukar informasi dan kalau memungkinkan bekerja sama melakukan riset dan menghasilkan secara konkrit hasil penelitian itu yang tentunya dengan melibatkan swasta.

www.antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar