Cari di Blog Ini

Minggu, 02 Juni 2013

Lampura Penyumbang Terbesar Angka Ketidaklulusan UN SMP Di Provinsi Lampung

Kotabumi Lampung Utara: Pada hasil pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP tahun 2013, Kabupaten Lampung Utara menjadi penyumbang terbesar untuk angka ketidaklulusan di Procinsi Lampung. Tercatat sebanyak 10.008 siswa dan siswi tingkat SMP di Lampura yang mengikuti Ujian Nasional tahun 2013, dan yang tidak lulus sebanyak 212 siswa. Untuk angka ketidaklulusan terbesar kedua diraih oleh Bandarlampung.
Pengumuman Kelulusan UN SMP. Kotabumi Lampung Utara
Lampura dan Balam Jeblok

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan kelulusan siswa SMP sederajat kemarin. Dari 3.667.241 peserta ujian nasional (UN) 2013, sebanyak 16.616 siswa gagal ujian. Provinsi Lampung menyumbang 443 siswa tak lulus dari 119.304 peserta UN. Dengan demikian, jumlah siswa tidak lulus tahun ini melonjak. Tahun lalu hanya 201 siswa yang gagal. "Ini menyebabkan persentase kelulusan di Lampung turut menurun dari 99,84 persen pada 2012 menjadi 99,63 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung Tauhidi melalui Sekretaris Siti Maidasuri kemarin.

Hasil rekapitulasi, sambung Siti, Lampung Utara (Lampura) menjadi penyumbang terbesar ketidaklulusan siswa yakni sebanyak 212 siswa atau 47,85 persen. Disusul Bandarlampung (Balam) sebanyak 88 siswa atau 19,86 persen. Kemudian Lampung Tengah 64 siswa atau 14,44 persen. Meski penyumbang kedua ketidaklulusan, Balam masih mampu menyumbang siswa dengan nilai UN tertinggi tingkat nasional, yakni Cahaya Carla Bangsawan dari SMPN 2 Bandarlampung dengan nilai 9,85. Menurut Siti, melonjaknya ketidaklulusan disebabkan faktor ketidaksiapan siswa pada sistem UN dengan 20 paket soal. "Dalam segi mental siswa SMP tentu berbeda dengan SMA. Sehingga faktor tidak percaya diri menjadi penyebab menurunnya prestasi siswa dalam mengerjakan soal UN," ungkapnya.

Sedangkan poin UN tertinggi diraih Tulangbawang Barat. Dari total 4 pelajaran yang diujikan, kabupaten yang masih terbilang muda ini mendapat total nilai 29,42. Untuk madrasah tsanawiyah (MTs), total nilai tertinggi juga diraih Tulangbawang Barat mencapai 30,81. Kemudian Tulangbawang (29,82) dan Pringsewu (29,33). "Untuk MTs, Bandarlampung tidak masuk urutan lima besar total nilai tertinggi," ujarnya.

Terkait hasil ujian Paket C yang akan diumumkan hari ini (1/6), ada 895 siswa dinyatakan tidak lulus dari total peserta 2.553 siswa. Siswa tidak lulus semuanya berasal dari jurusan IPS. "Dari total ketidaklulusan, Bandarlampung kembali penyumbang terbanyak yakni 178 siswa tidak lulus dari 407 peserta. Mereka yang tidak lulus ini diperbolehkan kembali mendaftar ujian Paket C pada awal Juli 2013," ungkap Siti.

Di bagian lain, secara nasional persentase ketidaklulusan siswa tertinggi dipegang oleh Provinsi Bengkulu. Dari 28.324 peserta UN SMP sederajat di Bengkulu, sebanyak 2,55 persen atau 723 siswa dinyatakan tidak lulus. "Persentase ketidaklulusan kedua ada di NTT. Persentasenya 2,32 persen atau 1.922 dari total 82.946 siswa," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di Jakarta kemarin.

Di posisi ketiga yang terbesar persentase ketidaklulusannya adalah Maluku sebesar 2,24 atau 694 siswa. Sulawesi Tenggara 2,18 persen (903 siswa) dan kelima Papua 2,15 persen (614 siswa). Berikutnya ada di Sulawesi Barat sebesar 1,98 persen (398 siswa). Di Aceh, meski persentase ketidaklulusan berada di urutan ke-7, jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 1.432 dari total 76.642 peserta UN SMP. "Nah, untuk tingkat ketidaklulusan terkecil ada di DKI. Yakni 0,00 persen atau hanya 1 siswa yang tak lulus dari total 131.363 peserta UN," ungkap M. Nuh.

www.radarlampung.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar