Cari di Blog Ini

Rabu, 12 Oktober 2011

Anggaran Bina Bantuan Sosial Lampung Utara Hanya Rp.6,5 Juta Per Tahun

ANGGARAN BINA BANTUAN SOSIAL MINIM

Anggaran Bina Bantuan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja (Disosnakertrans) Lampung Utara (Lampura) sangat minim yakni Rp 6,5 juta per tahun. Itupun dialokasikan 25 bantuan untuk orang terlantar masing-masing Rp 100 Ribu dan 20 KK yang mengalami bencana masing-masing Rp 200 ribu. "Kalau untuk bantuan bencana sebesar Rp 200 ribu, dan untuk orang terlantar Rp 100 ribu," ujar Kasi Bina Bantuan Sosial Sri Hartini, kemarin (11/10).

Dia menjelaskan untuk bantuan orang terlantar sudah habis dialokasikan bagi mereka yang tak dapat melanjutkan perjalanan. Dia mencontohkan jika ada orang yang tersesat dan melapor ke pihaknya maka akan diberikan bantuan tersebut. "Kalau saat ini sudah habis semua dan jika ada yang melapor kecopetan dan tak memiliki uang untuk melanjutkn perjalanan terpaksa kita menggunakan biaya pribadi," kata dia.

Sementara untuk bantuan bencana alam sudah tinggal untuk empat kepala keluarga dari 20 KK yang dianggarkan.

Sementara bencana alam yang terjadi sulit diprediksikan seperti saat peristiwa angin puting beliung menerpa Kecamatan Abungpekurun. Jumlahnya korban mencapai 30 KK dan jika pihaknya hanya mengandalkan pos bantuan bencana itu tentunya akan kekurangan. "Namun demikian kita juga mendapat bantaun dari Dinas Sosial Provinsi berupa peralatan rumah tangga, tenda dan beberapa paket pakaian bayi, anak-anak dan dewasa," kata dia.

Sri mengharapkan ke depan bantuan bina sosial di Dinasosnakertrans dapat ditingkatkan karena bencana alam kerap terjadi di wilayah Lampura seperti Angin Putting Beliung, Kebakaran, Banjir dan sebagainya. "Semua itu tentunya harus menjadi perhatian kita semua khususnya pemkab Lampura untuk meningkatkan bina bantuan sosial. Karena ini sangat penting," terangnya mengatakan semua penyandang bencana tersebut merupakan masyarakat Lampura.

Dia juga mengatakan, jika anggaran tersebut dapat ditingkatkan maka ke depan banyak permasalahan sosial yang dapat dilakukan pembinaan oleh dinas terkait. Sehingga ke depan menjadi lebih baik lagi. "Kalau anggarannya besar tentu makin banyak para penyandang sosial yang dapat dibantu," pungkas Sr Hartini.

www.radarkotabumi.com